Sumsel: Ketua PW GNPK RI Sikapi Mahalnya Biaya Pendidikan di Sumatera Selatan

jejakkasus.co.id, PALEMBANG –  Mahalnya biaya pendidikan di Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini, diduga adanya Oknum-Oknum yang melakukan perbuatan melawan hukum, yakni Pungutan Liar (Pungli).

Dilansir dari beberapa Media Online, bahwa ada dugaan Pungli oleh Oknum Plt Kadis Pendidikan Sumsel perihal Penerima Peserta Didik Baru (PPDB).

Selain itu, dikutip dari Media Palpres.com tentang PPDB, salah satu contohnya di SMAN Prabumulih, harus mengeluarkan biayanya Rp 2,2 juta, berbeda di SMA Gelumbang cuma 800 ribu sekian, dan dapat fasilitas yang sama hanya Almamater.

Terkait permasalahan Mahalnya Biaya Pendidikan di Provinsi Sumsel, Ketua PW GNPK RI Provinsi Sumsel H. Aprizal Muslim, S.Ag., angkat bicara.

“Bahwa, disinyalir sebelum Penerimaan Siswa Baru, para Kepala Sekolah (Kepsek) dipanggil oleh PLT Kadisdiknas Provinsi Sumsel untuk menghadap. Info ini didapat dari salah satu Kepsek di Kabupaten Lahat,” ujar Aprizal saat dikonfirmasi jejakkasus.co.id, Via WhatsApp, Kamis (23/06/2023).

“Pemanggilan tersebut ada kemungkinan berkaitan dengan PSB, karena waktu pemanggilannya disaat masa Penerimaan Siswa Baru. Mengenai permasalahan Biaya Mahal Pendidikan di Provinsi Sumsel, meminta Gubernur Sumsel harus bertindak tegas, dan menindaklanjuti permasalahan ini,” ungkap Aprizal.

“Mewakili suara masyarakat atau Wali Murid, kalau bisa Pemprov Sumsel membuat Tim Khusus untuk mengawasi PPDB di sekolah yang ada di Kabupaten maupun Kota,” kata Aprizal.

Aprizal menegaskan, bagi Oknum Kepsek dan Komite, jangan pernah mengambil kesempatan dalam kesusahan orang lain.

“Apalagi, di Sekolah Negeri harus mengeluarkan biaya cukup mahal, seperti pembelian Baju Seragam Sekolah dan Buku Pelajaran. Mari kita dukung Program Sekolah Gratis dan Berobat Gratis di Provinsi Sumsel. Sebab, keduanya merupakan prioritas paling utama,” pungkasnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *