Sumsel: Ketua DPD GNPK-RI Muara Enim : Hentikan Pengerjaan Pengaspalan di Tanjung Enim

jejakkasus.co.id, MUARA ENIM – Ketua Dewan Pimpinan Daerah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (DPD GNPK-RI) Muara Enim Pebriansyah menyoroti dan meminta pengerjaan Proyek Pengaspalan di wilayah Tanjung Enim dihentikan sebelum adanya kejelasan.

Pasalnya, Proyek Pengerjaan Pengaspalan Jalan tepatnya yang berada di wilayah Pasar Tanjung Enim menuju Kantor PTBA yang menelan dana miliaran rupiah tersebut diduga Siluman dan diduga dikerjakan asal-asalan.

“Proyek yang dikerjakan oleh perusahaan pihak ketiga diduga Siluman dan dikerjakan asal asalan,” jelas Pebria kepada jejakkasus.co.id, Sabtu (28/05/2022).

Menurut Pebriansyah, sebab pengerjaan proyek tersebut tidak ditemukan Papan Proyek yang dapat menjelaskan asal-usul pengerjaan bangunan Jalan tersebut.

“Pengerjaan pengaspalan ini kami duga Siluman dan tidak sesuai Spec, karena tidak adanya Papan Proyeknya. Dari mana asal dananya, siapa pelaksananya. Kami selaku Ormas mewakili masyarakat Tanjung Enim dan sekitarnya  merasa perlu tahu, karena pembangunan Jalan tersebut adalah akan dipakai oleh masyarakat,” tutur Pebri.

“Kami lihat pengerjaanya pun terkesan asal-asalan, seperti kami lihat pengerjanya, belum satu bulan sudah ada yang hancur dan ditambal sulam, serta kami juga menemukan adanya pengerjaan bongkar, padahal sudah dikerjakan. Kami minta pengerjaanya di Stop atau dihentikan sementara sambil menunggu kejelasan proyek tersebut,” tambah Pebri.

“Kami ingin mempertanyakan, apakah pengerjaan Jalan tersebut merupakan dana CSR PTBA yang merupakan salah satu program PTBA untuk menunjang Kota Tanjung Enim sebagai Kota Wisata atau untuk apa?,” tegasnya .

“Kami meminta kepada Aparat Penegak Hukum turun ke lapangan untuk mengecek keberadaan proyek tersebut. Kami juga akan membuat laporan secara resmi ke KPK maupun Kejaksaan Agung. Kami menduga adanya main mata antara perusahaan pelaksana proyek dengan penyedia anggaran,” tegas Pebri.

Ketika pihak Pendor atau Pelaksana Proyek dihubungi, dikonfirmasi melalui WhatsApp.

“Tim dilokasi lagi persiapan untuk jadwal perbaikan, karena produksi Aspal tidak bisa sedikit-sedikit,” ujar Guntoro saat di hubungi media ini.

Sampai berita ini diterbitkan, Humas PTBA Dayan Ninggrat maupun General Manager Pertambangan Tanjung Enim Vampri Sagara selaku mewakili Managemen PTBA saat dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak ada jawaban dan terkesan saling lempar dan  tutup mata. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *