jejakkasus.co.id, MUARA ENIM – Emergency Response Group (ERG) Bukit Asam terdiri dari Rescue dan medis gabungan PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Pama Persada Nusantara, PT Satria Bahana Sarana (SBS), dan Rumah Sakit Bukit Asam (RSBAM) kembali bergerak cepat dalam membantu para korban musibah erupsi Gunung Semeru, tepatnya di Desa Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur (Jatim).
“Fokus misi kemanusiaan yang kami bawa, yaitu Rescue, layanan kesehatan dan CSR, dimana Tim ERG Bukit Asam melakukan penyisiran area bencana bersama tim BNPB Jawa Timur dan Rescue Kementerian ESDM Siaga Bencana,” kata Junardi Ketua Tim ERG Bukit Asam.
Ia menuturkan, bahwa Tim ERG Bukit Asam bergerak sejak Senin, (6/12/2021) dalam membantu evakuasi warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Pada hari Jumat, (10/12/2021) tim berhasil mengevakuasi jenazah korban erupsi berjumlah dua jenazah yang berada di lokasi Sungai Besuksemut dibawah koordinator lapangan Rescue ERG Bukit Asam Purnomo dan Halim Arahman.
Untuk layanan dibidang kesehatan, Tim ERG Bukit Asam memberikan pelayanan kesehatan dengan mendirikan Posko-Posko kesehatan Standar Nasional Indonesia (SNI) Kedaruratan bagi pengungsi di Desa Candipuro, Desa Kelopo Sawit, dan Desa Kebon Agung.
Kemudian, dilakukan pemeriksaan keliling kepada masyarakat terdampak di Desa Sumber Wuluh guna melakukan pendistribusian bantuan obat-obatan senilai Rp 76 juta kepada Posko Kesehatan Desa.
Dibidang Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Tim ERG Bukit Asam telah menyerahkan bantuan logistik sebesar Rp 125 juta berupa Sembako, peralatan penunjang dapur umum, perlengkapan Balita dan Lansia melalui Kementerian ESDM Siaga Bencana.
Tim ERG Bukit Asam juga melakukan kegiatan, yakni program trauma healing untuk membantu pemulihan trauma anak-anak korban bencana erupsi Gunung Semeru.
Ia bersyukur bersama tim, hingga selesai bisa menjalankan misi dengan baik meskipun ada sedikit hambatan. Manakala disaat kondisi Gunung Semeru masih mengeluarkan erupsi, sehingga apabila sudah mulai muntahan Lahar, Tim yang saat itu melakukan penyisiran harus mundur ke lokasi yang aman.
Junardi berharap, dengan keterlibatan Tim ERG Bukit Asam ini, setidaknya bisa membantu meringankan beban hidup masyarakat yang terdampak musibah erupsi Gunung Semeru.
“Baik yang mengalami kesulitan mendapatkan layanan kesehatan maupun layanan logistik,” tutupnya.
Sementara itu, dr. Yudi Kartasasmita Tim Medis ERG Bukit Asam menyebutkan, sebanyak 150 orang warga terdampak bencana erupsi Semeru telah diberikan pertolongan medis.
“Ada banyak gejala gangguan kesehatan yang ditangani akibat dampak dari erupsi Gunung Semeru, antara lain penyakit dengan gangguan ISPA, gangguan Kulit, Sakit Kepala, darah tinggi dan penyakit maag, serta gangguan pencernaan,” ungkap Yudi Kartasasmita.
Sementara, Nadi (57) warga korban erupsi Semeru yang mengungsi di Balai Desa Penanggal mengatakan, bahwa ia dan kerabatnya yang menjadi korban erupsi sangat terbantu dengan adanya Posko kesehatan ini, karena sebagai orang Lanjut Usia yang sudah ada keluhan darah tinggi dan asam urat bertambah gangguan kesehatan akibat dari dampak erupsi Semeru seperti gangguan pernapasan.
“Tidak hanya layanan kesehatan, bantuan logistik dan rescue sangat kami rasakan dukungannya bagi kami yang sedang ditimpa musibah. Kami ucapkan sangat terima kasih atas bantuan dari Tim ERG Bukit Asam,” ucapnya. (Agustan/UJK)