Sumsel: Media dan LSM Datangi Lokasi Kebocoran Minyak Yang Diduga Dari Pipa Line Pertamina Adera Field

Foto: Ketua DPD LSM BBPI PALI, Rosidi saat meninjau lokasi kebocoran pipa minyak PT. Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field.


jejakkasus.co.id, PALI – Puluhan wartawan dan LSM turun ke lapangan mengecek kebenaran informasi dugaan kebocoran pipa minyak PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field wilayah 3 Desa Betung, Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, Kamis (29/09/2022).

Berdasarkan pantauan kami di lapangan, terdapat beberapa titik kebocoran minyak yang diduga milik PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field. Bahkan, sisa dari semburan minyak masih tampak jelas terlihat berwarna hitam pekat dan berbau menyengat.

Di lokasi, nampak ada pekerja sedang memperbaiki pipa minyak yang bocor dan beberapa batang pipa yang tergeletak di pinggir jalan.

Kurang lebih lima puluh meter dari kebocoran minyak yang pertama kami temukan, terdapat lagi sisa minyak yang berceceran di tengah jalan.

Sesuai dengan informasi yang kami terima, tidak jauh dari lokasi ternyata memang ada bekas semburan minyak yang mencemari kebun karet milik warga. Bahkan ada beberapa pohon karet yang layu, Pohon ubi kayu  juga terlihat layu dan penuh dengan minyak berwarna hitam.

Terlihat juga puluhan kantong plastik berwarna putih yang berisi masih tergeletak di tengah kebun karet warga. Diduga isi kantong plastik tersebut sisa dari pembersihan bekas minyak yang bocor dan belum dipindahkan oleh pihak Pertamina Adera Field.

Menanggapi hal ini, Rosidi Ketua DPD Lembaga Swadaya Masyarakat Barisan Pemuda Indonesia (LSM BPPI) PALI, menyangkan akibat kelalaian dari pihak perusahaan Pertamina Adera Field yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat.

“Seharusnya pihak perusahaan Adera memperhatikan kondisi pipa minyak yang sudah tidak layak lagi untuk di gunakan,” ujar Rosidi.

Lanjutnya, dugaan kebocoran minyak ini akibat korosi karena terlihat pipa yang sudah berkarat dimakan usia sehingga sudah tidak layak untuk digunakan.

“Seharusnya diganti dengan pipa yang baru, Ini sudah terjadi kebocoran baru mau di ganti. Itu juga hanya ditambal dan disambung tanpa diganti seluruhnya,” ungkap Ketua DPD LSM BBPI PALI kepada jejakkasus.co.id.

Menurutnya, jika hanya sebatas ditambal dan disambung tidak akan menjamin kekuatan pipa yang sudah termakan usia.

“Saya lihat dan temukan ada beberapa titik pipa yang sudah ada rembesan minyaknya, tinggal tunggu hari lagi akan terjadi kebocoran, Kalau tidak cepat di ganti saya khawatir akan terjadi lagi korosi,” jelasnya.

Pantauan di lokasi, Limbah dan sisa minyak yang bocor masih belum bersih akan berdampak pada kerusakan lingkungan. Apabila terjadi hujan, maka sisa dari minyak akan mengalir mengikuti air dan akan menyebar lebih luas lagi.

“Apalagi kalau sampai mengalir ke sungai akan menyebabkan rusaknya ekosistem alam dan habitat yang hidup dia air tawar,” kata Rosidi saat meninjau lokasi kebocoran minyak di PT Pertamina EP Adera Field.

Selain itu, Ketua DPD LSM BBPI PALI Rosidi mengkhawatirkan saat musim kemarau ini, minyak dari kebocoran pipa sangat mudah terbakar sehingga dapat menyebabkan kebakaran hutan atau kebun milik warga.

“Kami akan menyampaikan pada pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PALI, agar turun ke lapangan untuk mengetahui apakah dampaknya bagi lingkungan hidup. Saya menduga sisa dari semburan minyak ini mengandung Bahan Beracun Berbahaya (B3). Seperti saya berdiri di tempat ini saja merasa tidak tahan dengan baunya, apalagi untuk mahluk hidup lainnya,” tutup Rosidi.

Saat disambangi di kantornya pada pukul 14 .24 WIB. oleh puluhan awak media dan LSM, Humas PT Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Adera Field melalui Scurity yang bernama Galih Manto mengatakan bahwa belum ada perintah untuk menjawab pertanyaan media.

“Silahkan hubungi atasan yang berada di Prabumulih,” pungkasnya. (Zul/Ros)

Editor: Fauzy

Copyright ©: Jejak Kasus

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *