Sumsel: Masyarakat Diresahkan Gigitan Anjing Rabies, RSUD OKU Selatan Cukupi Stok Vaksin

jejakkasus.co.id, OKU SELATAN – Maraknya kasus Rabies akibat gigitan Anjing di beberapa wilayah di Indonesia yang sekarang sedang viral di Media Sosial (Medsos) menjadi perhatian banyak pihak, sehingga membuat resah masyarakat.

Kekhawatiran itu semakin mencuat setelah adanya pemberitaan di Media Sosial di Wilayah Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dengan adanya laporan serta cuitan Warganet mengenai kasus gigitan Anjing di beberapa Wilayah OKU Selatan tersebut.

Tim Jejak Kasus mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) OKU Selatan untuk konfirmasi hal tersebut pada hari Senin kemarin, 19 Juni 2023 sekira pukul 16.00 WIB.

Menanggapi hal tersebut, Sudibyo Kasie Perawatan RSUD OKU Selatan membenarkan adanya Pasien kasus digigit Anjing yang dirawat di RSUD Muaradua. Namun, Pasien dalam status rawat jalan, karena sudah diberi tindakan pengobatan dengan cara di Observasi dan diberikan obat sementara selama 2 minggu.

Sudibyo menjelaskan, bahwa tindakan sementara yang dilakukan tenaga Perawat terhadap Pasien tergigit Anjing dengan cara melakukan Observasi terhadap Pasien serta membersihkan, mencuci luka dengan cairan disinfektan. Jika luka terbuka akan dijahit dan ditutup dengan Betadine serta diberi obat anti infeksi dan anti sakit.

“Vaksin akan diberikan setelah 2 minggu terkena gigitan, dan menunggu laporan pihak keluarga Pasien tentang kondisi Anjing yang mengigit Pasien. Jika dalam 2 minggu Anjing yang mengigit mati atau tidak diketahui keberadaannya, maka Pasien terkena gigitan Anjing wajib diberi Suntik Serum Anti Rabies,” jelas Sudibyo.

“Pagi tadi, ada 4 orang Pasien saya di Klinik Amanda Cahya Siaga yang mengaku digigit Anjing saat mereka berada di seputaran Pasar Selabung Muaradua dan semua sudah saya lakukan pengobatan dan observasi,” ungkap Sudibyo.

Sementara, M. Roni Saputra selaku Apoteker yang ditugaskan di RSUD Muaradua mengungkapkan, bahwa RSUD Muaradua tersedia Vaksin Rabies merek Ra Bivak yang bersisa 16 ampul yang digunakan untuk persiapan kasus Rabies.

“Stok Vaksin Rabies yang tersedia di RSUD Muaradua sekarang dirasa cukup sementara ini. Kita ada 16 ampul yang tersedia, namun akan ditambah jika dibutuhkan dengan mengajukan kerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk pengadaannya,” jelas Roni.

Pada kesempatan yang sama, Eka Sriani selaku Kepala Ruangan RSUD Muaradua juga membenarkan adanya 1 orang Pasien terkena gigitan Anjing yang datang ke UGD berdasarkan rujukan Puskesmas.

“Pasien dari Desa Suka Jaya yang datang tadi seorang ibu-ibu dengan usia sekitar 30-an, luka gigitannya tidak terlalu besar, jadi kami lakukan pemeriksaan awal berdasarkan prosedur dengan melakukan pengecekan luka dan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vitalnya. Selanjutnya, pada luka gigitan dibersihkan dan kami beri obat berdasarkan resep dokter,'” pugkasnya. (Ria/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *