Sumsel : Labu Siam Membawa Rezeki Bagi Petani Kota Pagar Alam

PAGAR ALAM- JK. Labu Siam termasuk jenis sayuran yang sangat populer di Negara Indonesia. Labu Siam ini memiliki buah berwarna hijau dan ukurannya juga besar, dua kali kepalan tangan orang dewasa. Selain buahnya, bagian lain yang juga bisa dikonsumsi adalah Pucuknya.

Labu Siam tumbuh dengan subur pada wilayah dengan ketinggian 100-200 meter di atas permukaan Laut (mdpl). Tanaman ini juga cocok dikembangkan di Daerah dataran rendah maupun dataran tinggi.

Itu sebabnya, Labu Siam bisa ditemui di Daerah tropis maupun subtropis. Labu Siam juga memiliki banyak manfaat buat kesehatan tubuh. Buah ini memiliki kadar Vitamin C yang tinggi dan sumber serat yang baik untuk kesehatan.

Di Indonesia sendiri, sudah banyak Petani membudidayakanya tanaman dengan batang merambat ini.

Salah satunya adalah Robert, Petani yang berada di Jalan Tanjung Payang, Kelurahan Tanjung Agung, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan. Jumat (15/1/2020).

Robert adalah salah satu Petani yang belum lama ini membudidayakan tanaman Labu Siam yang berkisar kurang lebih satu tahun lalu dengan luas lahan 15 rantai. Satu rantai sama dengan 15×15 meter persegi.

Menurut Robert, lahan seluas ini bisa menghasilkan sekitar 1-2 ton buah Labu Siam sekali Panen. Labu Siam mulai memasuki usia produktif setelah berumur tiga sampai empat bulan.

Setelah itu, tanaman ini bisa di Panen seminggu sekali. Usia Labu Siam sendiri bisa mencapai dua tahun lebih.

“Bahkan jika dirawat, tanaman ini yang mati bisa di sulam kembali ,terus bisa bertahan lebih lama lagi,” ungkapnya.

Selama ini, Robert memasarkan hasil Panennya ke Pedagang Pengumpul (Pengepul) dengan harga sekitar Rp 1.000-Rp 1.500 per kilogram (Kg).

“Harga Labu Siam ini fluktuatif, bisa dengan cepat berubah-ubah,” kata Robert.

Tim media Jejak Kasus yang turun langsung kelapangan dan konfirmasi dengan salah satu Petani Budidaya tanaman Labu Siam ini Robert mengatakan bahwa, dengan harga berkisar 1500 itu, jadi omzet Robert dari penjualan Labu Siam berkisar antara Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan. Sedangkan untuk biaya perawatannya itu sendiri sekitar Rp 1,5 juta per bulan, jelasnya.

Selain itu Robert juga menjual hasil Panennya kepada Pengepul yang ada di Pasar Terminal Nendagung Kota Pagar Alam disana juga banyak Pedagang dari luar Daerah yang membeli seperti Lahat, Empat Lawang bahkan ada yang dari Palembang,” pungkasnya. (Edo/Sukarmin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *