Sumsel: Ketua PW GNPK-RI Minta Gubernur Herman Deru Meninjau Proyek Jalan Provinsi

jejakkasus.co.id, MUARA ENIM – Ketua PW GNPK-RI Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Aprizal Muslim, S.Ag., meminta Gubernur Herman Deru meninjau langsung Proyek Jalan Lintas Provinsi antara Kabupaten Muara Enim-Kabupaten PALI-Kabupaten Musi Banyuasin.

Pasalnya, hampir setiap tahun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mengalokasikan anggaran pembangunan Jalan Lintas Provinsi dari Simpang Belimbing Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim menuju Kabupaten PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) hingga ke Kabupaten Musi Banyuasin.

Hal itu bisa dilihat di Daftar Tender Proyek Provinsi Sumsel dari tahun ke tahun. Entah sudah berapa miliar uang APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Provinsi Sumsel tercurah untuk pembangunan akses jalan itu.

Namun kenyataannya, pembangunan akses Jalan Lintas Provinsi Sumsel dimaksud diduga tidak pernah mencapai target. Jalan Lintas Provinsi Sumsel Kabupaten Muara Enim-Kabupaten PALI-Kabupaten Musi Banyuasin tidak membuat benar-benar mulus.

Berdasarkan pengamatan, dari tahun ke tahun pembangunan akses Jalan Provinsi Sumsel itu hanya di titik itu-itu saja. Bahkan ironinya lagi, ada dugaan Kontraktor Pelaksana Proyek Jalan Provinsi itu hanya menambal sulam atau memilih memperbaiki titik jalan yang masih terbilang bagus. Sedangkan, titik jalan yang mengalami kerusakan parah diduga dibiarkan begitu saja.

Bahkan, hasil pekerjaan Proyek Jalan ini  pun dinilai sangat tidak berkualitas. Terbukti, belum begitu lama, akses jalan itu sudah kembali rusak parah.

Maka, akan lebih tepat kalau pembangunan akses Jalan Provinsi itu diduga sebagai lahan empuk tempat Ladang Korupsi dan Konspirasi antara Oknum Pemborong dengan Oknum Dinas yang terkait untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya tanpa mengutamakan kualitas dan mutu pekerjaan

Hal itu disampaikan Ketua PW GNPK-RI (Pimpinan Wilayah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia) Provinsi Sumsel Aprizal Muslim, S.Ag., kepada jejakkasus.co.id, Selasa (16/08/2022).

Aprizal menuturkan, misalnya saja pada tahun anggaran 2022 ini, akses Jalan Provinsi Sumsel ini kembali dianggarkan. Namun, pelaksanaan proyek ini dari awal pelaksanaan diduga sudah menunjukan tidak transparan, karena disepanjang akses jalan yang sedang dikerjakan tidak diketemukan Papan Proyek. Kalaupun ada Papan Proyeknya, mungkin sengaja ditempat tersembunyi yang sukar terbaca oleh masyarakat.

Menurut Aprizal, kalau memang Kontraktor Proyek Jalan itu Bonafid dan ingin transparan, tentu saja Papan Proyek ditempatkan ditempat terbuka yang mudah terlihat warga, misalnya di Simpang Belimbing itu sendiri, atau di Desa Gunung Menang (Simpang Desa Air Itam).

Aprizal menegaskan, pihaknya sudah melakukan penelusuran disepanjang akses jalan yang akan diperbaiki, Papan Proyek Jalan ini belum juga terlihat.

“Idealnya, Papan Proyek itu dipasang ditempat umum dan mudah terlihat sebelum pelaksanaan pekerjaan proyek, agar masyarakat tahu nomor kontraknya, berapa dananya, sumber dananya darimana, jenis pekerjaannya dan juga masa pekerjaan. Masyarakat berhak tahu, karena yang dikelola itu uang Negara,” tegas Aprizal.

”Memang terlihat sepele, tapi Kontraktor dan Oknum Dinas terkait yang membiarkan tidak memasang Papan Proyek itu sudah menunjukan tidak transparan dan diduga ada memiliki niat buruk untuk mengelabui masyarakat,” kata Aprizal.

”Ternyata apa yang kita ragukan tentang pelaksanaan Proyek Jalan Provinsi Sumsel ini, tidak terlihat kualitas dan mutunya,” tutur Aprizall.

Aprizal mengatakan, dirinya berkata fakta, bukan membuat cerita hasil pekerjaan buruk tapi dikatakan bagus cuma untuk pencitraan mengangkat nama Gubernur Sumsel H. Herman Deru yang sudah merealisasikan pembangunan jalan ini. Bahkan, memuji tapi tidak sesuai fakta, sama saja dengan merusak citranya.

Aprizal mengungkapkan, sebelum masa Gubernur Herman Deru pun akses jalan ini selalu dianggarkan. Dirinya sudah melakukan penelusuran dibeberapa titik akses jalan yang sudah dikerjakan kontraktor. Dan hasilnya sangat mengecewakan. Sangat tidak layak kalau hasil pekerjaan Proyek Jalan ini dianggap baik.

”Kami amati proyek perbaikan Jalan Provinsi Sumsel ini kualitasnya buruk dan sangat tidak rapi. Namun sayangnya, kita tidak mengetahui berapa besar dana Proyek Jalan ini, siapa konsultannya, volumenya berapa, karena tidak diketemukan Papan Proyeknya, artinya kita harus mencarinya di daftar lelang LPSE Provinsi Sumsel Tahun 2022,” ujar Aprizal.

”Kalau melihat hasil pekerjaan Proyek Jalan Provinsi ini, saya pesimis tambal sulam akses Jalan Provinsi ini bisa berumur panjang, ketebalan Aspalnya pun hanya berkisar 2 CM,” ungkap Aprizal.

”Oleh sebab itu, kami minta Gubernur Sumsel Herman Deru untuk meninjau Proyek Jalan Provinsi Sumsel Tahun 2022 ini, jangan cuma menerima laporan anak buah saja, jika perlu jangan dibayar kalau proyek ini dikerjakan asal-asalan dan tidak sesuai spesifikasi,” harap Aprizal.

Dari informasi yang dihimpun, perusahaan yang mengerjakan Proyek Jalan ini adalah CV Cindo Adadi Perkasa dari Kota Prabumulih, Sumatera Selatan. Dan terkait permasalahan ini, pihak Dinas PU Provinsi Sumsel belum bisa dikonfirmasi hingga berita ini diterbitkan. (Ical/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *