Sumsel : Ibu-Ibu di Merapi Tampak Makin Akrab Dengan Bupati Lahat Cik Ujang

LAHAT- JK. Ibu-ibu di Merapi tampaknya makin akrab dengan Bupati Lahat Cik Ujang. Pasalnya, dua kali aksi protes ibu-ibu dapat diredam setelah Bupati Cik Ujang datang langsung ke lokasi. Selasa (29/9/2020).

Sebelumnya, aksi ibu-ibu Desa Prabumenang protes Debu dari Angkutan Batu Bara dengan menghadang Lalu Lintas kendaraan di ruas Jalan Lintas Sumatera.

Aksi serupa dengan cara dan tuntutan yang sama juga dilakukan ibu-ibu warga Desa Gunung Kembang, Kecamatan Merapi Timur.

Aksi warga ini yang dilakukan sejak Senin (28/9/2020) malam hingga Selasa (29/9/2020) siang, mengakibatkan kemacetan panjang kendaraan dari arah Lahat dan dari arah Muara Enim.

Bupati Lahat Cik Ujang yang menemui warga mengajak berdialog pada pertemuan di Balai Desa setempat, terkait tuntutan masyarakat ada keterbukaan atau transparansi soal dana kompensasi limbah Debu akibat angkutan Batu Bara, khusunya di Desa Gunung Kembang, Bupati Cik Ujang menegaskan, Pemkab Lahat sama sekali tidak menerima dana tersebut.

Bupati menjelaskan, pihaknya telah meminta kepada semua transportir Batu Bara, agar dapat memperhatikan semua masyarakat yang terkena dampak Debu dan limbah pada jalur perlintasan pengangkutan Batu Bara.

Diutarakan Bupati Cik Ujang, saat ini juga sedang dibentuk Forum Transportir Batu Bara Lahat (FTBL) untuk menanggulangi permasalahan sosial di masyarakat, khususnya soal Debu dan limbah. Semua teknisnya diserahkan kepada forum ini, apa lagi berkaitan dengan uang.

Saya ke sini dan langsung mendengarkan tuntutan masyarakat, soal uang kompensasi, semua Perusahaan Tambang di Lahat yang menggunakan Jalan Raya akan kami undang bertemu dan akan kita ajukan uang kompensasi bagi warga, tukasnya.

Persoalan Debu yang ditimbulkan dari angkutan Batu Bara itu, Bupati Cik Ujang mengaku sudah menjadi pemikiran pihaknya dan berencana membuatkan mobil khusus penyedot Debu.

Dibahas gimana caranya, apakah mobil biasa dimodifikasi menjadi mobil yang bisa menyedot Debu yang berfungsi untuk menyedot Debu di sepanjang jalan di Merapi ini yang di lalui mobil angkutan Tambang Batu Bara, dan juga akan di lakukan penyiraman jalan di sepanjang jalan yang dilalui mobil Tambang tersebut, jelasnya.

Sementara, Kapolres Lahat AKBP Ahmad Gusti Hartono, SIK mengharapkan, aksi serupa tidak menular kepada Desa-Desa di Kabupaten Lahat, khususnya di wilayah menjadi jalur perlintasan transportasi Batu Bara.

Polres Lahat telah melakukan koordinasi dan antisipasi melalui penggalangan kepada Desa-Desa yang lain untuk tidak melakukan aksi yang sama.

Kapolres juga menghimbau masyarakat untuk dapat menyampaikan aspirasinya melalui jalur melalui Kades, Camat, dan Bupati. Tidak perlu ada demo lagi seperti ini.

Setelah diberikan pengertian dan pengarahan, warga yang melakukan aksi membubarkan diri, dan Lalu Lintas kendaraan di ruas Jalintengsum yang semula macet total, lancar lagi setelah kemacetan kendaraan terurai. (RL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *