SumSel : Diduga PT BA Tidak Serius Tangani Masyarakat Yang Terkena Banjir Akibat Penambangan

MUARA ENIM- JK. Minggu (10/5/2020). Banjir di Desa Tegalrejo RT 14 Lawang Kidul Tanjung Enim yang terjadi sekitar pukul 20:00 WIB di sebabkan meluapnya sungai Kiahan di RT 14 Desa Tegal Rejo dikarenakan hujan tidak berhenti di Daerah tersebut, ini menyebabkan aliran sungai Kiahan tidak dapat menampung debit air yang mengalir, sehingga meluap ke perumahan warga

Adapun warga yang terdampak dari meluapnya aliran Sungai Kiahan tersebut memgakibatkan kurang lebih sebanyak 23 KK rumahnya terendam banjir.

Bersebelahan dengan Sungai Kiahan adalah Tambang IUP PT. Bukit Asam, dimana ada 3 Kontraktor yang beraktivitas membuang air ke Sungai Kiahan.

Kondisi ini di perparah dengan aktivitas di bibir Sungai Kiahan untuk di jadikan disposal, sehingga Sungai Kiahan lama kelamaan menjadi dangkal dan mengecil.

Kejadian banjir ini bukan kali ini saja terjadi, tetapi sudah 4 kali terjadi, makanya disini diduga terjadinya kelalaian tambang, yang dilakukan oleh kontraktor PT. Bukit Asam, walau bagaimanapun itu tanggung jawab PT. Bukit Asam, karena merupakan IUP PT. Bukit Asam.

Ormas Generasi Penggerak Anak Bangsa(GPAB) tinjau lokasi terdampak banjir akibat kegiatan penambangan Batu Bara yang dilaksanakan oleh PTBA, Ketua DPC Muara Enim Ujang Toni di dampingi Sekretaris Nofah Hermanto, melakukan pengecekan langsung ke lokasi bibir Sungai Kiahan, menindak lanjuti perkembangan yang disampaikan Plt Bupati H. Juarsah beserta Humas PT BA Harpensi pada tanggal 5 Mei 2020 yang lalu.

Saat berbincang dengan masyarakat Bpk.Merza (45 Thn) di lokasi terdampak banjir mengatakan, sampai saat ini baru melaksanakan perbaikan yang belum maksimal dan tadi malam, lagi-lagi mengakibatkan luapan air memuncak.

Akibatnya menimbulkan rasa ketakutan masyarakat di bibir Sungai Kiahan dan sampai saat ini belum ada pembicaraan serius terhadap kerusakan rumah, jalan, dan juga barang-barang berharga seperti motor dan perabotan rumah tangga yang terendam air,”ujarnya”. (Tim jejak kasus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *