Sumsel: Dampak Debu Batubara Belum ada Solusi, Emak-Emak Merapi Area Geram 

jejakkasus.co.id, LAHAT – Ratusan Emak-Emak Merapi Area yang tergabung dalam AMMAB (Aliansi Masyarakat Merapi Area Bersatu) merasa geram saat mengikuti rapat lanjutan menindaklanjuti rapat sebelumnya untuk mendapatkan solusi terkait dampak Debu dari Pertambangan dan Lalu Lintas Angkutan Batubara.

Pasalnya, pada rapat lanjutan itu, perusahaan pertambangan terkait banyak yang tidak hadir, sehingga belum menemui titik terang ataupun kesepakatan, apalagi mendapatkan solusi ataupun kompensasi dari pihak perusahaan Pertambangan tersebut.

Sebelumnya, telah diadakan rapat pada hari Rabu, (15/06/2020) di Ops Room Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat juga belum menemui titik terang.

Sehingga, pihak AMMAB mengundang pihak perusahan dan Pemkab Lahat untuk rapat kembali di Kantor AMMAB di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis (23/06/2020).

Adapun yang hadir dalam rapat tersebut, mewakili Pemkab Lahat, Kabag Ops Polres Lahat, Kasat Intel Polres Lahat, Ka Subagdal Ops Polres Lahat, Kanit Intel Polsek Merapi, Danramil Merapi serta anggota, Sekcam Merapi Barat, Kasi Trantib Kecamatan Merapi Timur, Ketua AMMAB Rozi Adiansyah serta anggota dan Emak-Emak Merapi Area.

Sedangkan, dari pihak perusaaan yang hadir hanya 3 perusahaan saja, yaitu PT DAS, PT BAU, dan PT BBA.

Dalam rapat kali ini, Emak-Emak kembali menyuarakan keluhan dampak Debu Batubara, dan Emak-Emak yang hadir merasa geram, karena banyak perusahaan yang tak hadir.

Rozi selaku Ketua AMMAB sangat berterima kasih kepada semua pihak yang sudah dapat hadir. Namun, Rozi juga sangat menyayangkan, karena banyak perusahaan yang tidak hadir, sehingga hasil dari rapat ini kembali belum menemui kesepakatan. (RL/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *