Sumsel: Bupati OKU Selatan dan Ketua TP PKK Dikukuhkan Menjadi Duta BAAS

jejakkasus.co.id, OKU SELATAN – Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Popo Ali Martopo, B.Com., dan Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Isyana Lonitasari Popo dikukuhkan sebagai Duta Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Kepala BKKBN Republik Indonesia, Rabu (14/12/2022).

Selain itu, BKKBN juga mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam Penanganan dan Penanggulangan Kasus Stunting.

Usai dilantik, Bupati Popo Ali menegaskan, komitmen penuh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Selatan dalam Program BAAS ini.

“Salah satu bentuk komitmen ini, yaitu dengan melibatkan OPD serta CSR sejumlah pihak, seperti Bank Sumsel Babel dan PT Saraswati Utama,” tegas Bupati Popo Ali.

Bupati Popo Ali juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung Program ini, terutama perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel atas Support dan motivasi hingga pencapaian dalam Penanggulangan Kasus Stunting ini dapat terlaksana.

Terpisah, Plt Kepala Dinas PPKBPPPA Umu Manazilawati, SKM., M.M., dalam wawancaranya menjelaskan, Prefelensi Stunting di Kabupaten OKU Selatan
di Tahun 2020 sebanyak 26,7%, di tahun 2021 sebanyak 24,8%,
target tahun 2022 menurun 22,1%.

“Berdasarkan hasil Survei, Status Gizi Indonesia yang dilaksanakan secara Nasional, dimana Kasus Stunting di OKU Selatan sebanyak 458 Balita, sedangkan yang terintervensi terdapat 197 Balita, di antaranya 160 Balita pendek dan 37 Balita kurang Gizi,” ungkapnya.

“Sementara, untuk Balita pendek masuk dalam asuhan Camat dan Ketua TP PKK Kecamatan dengan mengaktifkan Program Dapur Sehat atasi Stunting (Dashat),” jelasnya.

“Mekanisme pengasuhan, baik donasi maupun Program Dashat bersama Dinas Kesehatan melakukan intervensi sesuai Program, dan berfokus pada 1 OPD untuk mengasuh 1 Anak Stunting dengan donasi sebesar 450 ribu per bulan, dengan perhitungan 15 ribu/30 hari minimal selama 6 Bulan, dan di evaluasi setiap 3 Bulan,” katanya.

“Mekanisme ini dikelola oleh TP PKK Desa setempat dengan melibatkan Petugas Gizi untuk mengatur Menu berbasis Pangan Lokal,” pungkasnya.(Ria/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *