LAHAT- JK. Warga Desa Lubuk Atung, Kec. Pseksu yang tinggal disekitar Jembatan kaget mendengar dentuman keras sekitar pukul 09.10 WIB. Jumat (2/4/2021).
Menurut Junaidi salah satu warga Lubuk Atung yang menelusuri asal suara dentuman keras tersebut kaget melihat salah satu ujung Jembatan telah ambruk disebabkan Tiang penyanggah Jembatan sepanjang 150 meter Amblas dan Roboh.
Beruntungnya, ambruknya Jembatan Beton tersebut tidak ada korban jiwa, dan untungnya malam itu tidak ada warga yang sedang mandi disekitar Jembatan Beton itu, terang Junaidi.
Junaidi juga mengutarakan, keberadaan Jembatan tersebut sebelum ambruk merupakan akses Vital bagi warga setempat, karena Jembatan tersebut sebagai Jembatan penghubung ke Dusun IV Trans Tembeling Jaya yang kesehariannya dilewati kendaraan roda 2/4 untuk mengangkut hasil komediti Perkebunan seperti, Kelapa Sawit, Kopi dan Kare. Akibat ambruknya Jembatan ini, puluhan ton hasil Perkebunan menumpuk tidak bisa keluar.
Junaidi menambahkan, Jembatan penghubung Tran Tembiling Jaya itu, dibangum pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2009 dan jika turun hujan deras berkepanjangan, Air Sungai Kikim yang deras menghantam Jembatan tersebut, Bronjong pun sudah tidak terlihat lagi, menyebabkan Tiang Penyanggah Jembatan tergerus oleh derasnya Air Sungai, dan juga kepedulian dari warga yang kurang dan pernah saya sampaikan untuk tidak mengambil Batu di Sungai Kikim, terutama dibawah Jembatan supaya Jembatan lebih tahan lama”, ungkapnya.
Dikesempatan berikutnya, Kepala Desa Lubuk Atung, Erika Vivilia mengemukakan, jumlah (KK) untuk Kadus IV Desa Lubuk Atung 80 KK, namun untuk warga yang berkebun yang menggunakan akses Jembatan Beton ini, cukup banyak yakni warga Desa Muara Cawang, Binjai dan Lubuk Tuba, Kec. Pseksu, termasuk warga dari beberapa Desa dari Kecamatan Gumay Talang, kata Erika.
Ambruknya Jembatan Beton ini, bukan hanya berdampak bagi warga Desa kami saja, melainkan imbasnya berdampak bagi warga Desa lain yang setiap harinya juga melewati Jembatan ini, karena Jembatan Beton ini merupakan Akses Vital/Jantung perputaran ekonomi bagi warga yang berkebun disini untuk mengangkut hasil Panen Kebun, mereka keluar dan begitu juga sebaliknya untuk barang dari luar masuk ke Desa sekitar Jembatan ini terhambat, jelasnya.
Sementara itu, Camat Pseksu Megawati mengatakan, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) didampingi timnya sudah turun ke lokasi dan mengecek kondisi Jembatan Beton tersebut, dan kami berharap penuh kepada Pemkab Lahat sekiranya kunjungan Kadinas PUPR ini, semoga dapat sesegera mewujudkan pembangunan kembali Jembatan Beton tersebut, harap Megawat. (UJK)