Sumsel: 7 Perusahaan Tidak Hadir, Rapat Terkait Tumpahan Batubara di Desa Gunung Kembang Ditunda

jejakkasus.co.id, LAHAT – Pihak Kecamatan Merapi Barat menggelar rapat terkait Tumpahan Batubara yang terjadi di Desa Gunung Kembang, bertempat di Kantor Camat Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (27/3/2023).

Agenda rapat ini dihadiri Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, Camat Merapi Timur Idealis Pokal, Sekcam Merapi Barat, Koramil Merapi yang mewakili, Kades Gunung Kembang Edi Suparno, Kades Merapi Herdadi, dan perwakilan perusahaan Batubara PT. BSR, PT. Bukit Tunjuk, PT. MIP dan PT. BAU.

Sementara, perwakilan dari PT TMP, PT Dizamatra Powerindo, PT BME, PT SMS, PT Bomba Grup, PT DAS. tidak hadir dalam daftar undangan oleh pihak Kecamatan.

Camat Merapi Barat melalui Sekcam Dahrif Agustian, SP., M.M., mengatakan, bahwa hari ini Pak Camat tidak bisa hadir dikarenakan ada kepentingan keluarganya, ada yang meninggal dunia.

“Rapat hari ini hanya ada 4 perusahaan yang hadir, bagaimana rapat ini kita tunda dulu, ada tujuh perusahaan yang diundang untuk rapat tidak hadir terkait Tumpahan Batubara yang terjadi dijalan,” kata Yayan.

Camat Merapi Timur Idealis Pokal Holling Batubara pada 23 Maret terjadi aksi demo dari warga Gunung Kembang akibat Tumpahan Batubara, namun hari ini yang ikut rapat hanya 4 perwakilan perusahaan dari 11 Perusahaan Tambang Batubara yang diundang agar minta hari ini kita tunda dulu,” pinta Camat Merapi Timur,

“Disamping itu, saya juga menghimbau kepada warga saya di Merapi Timur agar selalu koordinasi kepada Kades dulu, jangan melakukan demo, dan saya minta juga pihak  perusahaan yang hadir di sini, kita ada win win solution kepada pihak perusahaan, agar tidak lagi masyarakat melakukan penyetopan Angkutan Batubara,” ujarnya.

Sementara, Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri, S.I.P., mengatakan dalam pertemuan di Kantor Camat Merapi Baratnin, Senin (27/3/2023)

“Saat kejadian malam itu terjadi Tumpahan Batubara di Desa Kebur, namun malam itu cepat dibersihkan dari pihak PT BAU, sedangkan yang di Gunung Kembang informasinya kami dapatkan tumpahan diduga dari pihak PT PE, dan agak terlambat, sehingga warga Desa Gunung Kembang melakukan aksi penyetopan,” jelasnya.

“Peristiwa kejadian ini tanggal 23 Maret 2023, dan saya sempat di telpon Kapolres, saya juga menghimbau agar masyarakat untuk melakukan koordinasi dengan Polsek dulu, dan jangan melakukan aksi,” pinta Kapolsek.

“Tumpahan Batubara sudah empat kali semenjak saya menjabat 1 tahun tiga bulan, dan kami minta bantu agar cepat dibersihkan dan belum ado peduli pihak perusahaan, dan sempat minta bantu kepada kapolsek untuk menyelesaikan masalah ini (tumpahan Batubara red),” ucap Kades Gunung Kembang Edi Suparno.

“Harapannya  ke depannya, kami masyarakat jangan dirugikan akibat Tumpahan Batubara yang menjadi persoalan selama ini. Untuk ke depan ini, apabila ada Tumpahan Batubara di Desa Gunung Kembang agar dibersihkan oleh pihak Pemilik Perusahaan Angkutan Batubara,” ujarnya.

Salah satu perwakilan dari pihak perusahaan PT. ADARO Grup PT MIP Andi Wijaya agar rapat berikutnya dihadirkan pihak transportir juga.

Senada juga disampaikan oleh perwakilan PT BSR Ronald meminta agar 32 perusahaan untuk diundang juga dalam rapat pertemuan selanjutnya.

“Termasuk perwakilan dari pihak Muara Enim dan seluruh Perusahaan Tambang Batubara diundang semua,” pungkasnya. (RL/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *