jejakkasus.co.id, PAGAR ALAM – Event Sriwijaya Dempo Enduro dilaksanakan di Lapangan Villa MTQ Komplek Gunung Gare, Kelurahan Gunung Dempo, Kecamatan Pagar Alam Selatan, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (4/12/2021)
Acara Event Sriwijaya Dempo Enduro dibuka langsung oleh Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni, dan dihadiri Kapolres Pagar Alam Arif Harsono, Kementerian Ekonomi Kreatif Bapenkraf Bayu Aji, Dinas Pariwisata Sumsel Aufal Syahrizal, Walikota Lubuk Linggau, Prana Putra Sohe, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Rifai Tajuhdin, DPRD Sumatera Selatan Dapil Vll Alfrenzi Panggarbesi, Danramil 0405 Lahat diwakili Pabung Syabudin, Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Arga, Ketua ISSI Sumsel Leonardi Sohe.
Hadir juga Kejari Pagar Alam M. Zhuri, Ketua DPRD Pagar Alam Jenny
Syandiyah, Kepala Pengadilan, Staf Ahli, Asisten, SKPD, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kabag, Kabin, Camat, Lurah, Ketua RT, Ketua RW, Instansi terkait, Ketua PWI Pagar Alam Asnadi A Ridi, Ketua Lin (Lembaga Investigasi Negara) Pagar Alam M. Helmi HZ., Media, LSM dan peserta sebanyak 1.495 dari 18 Provinsi se-Indonesia.
Event Sriwijaya Dempo Enduro ini diikuti dari 18 Provinsi yang ada di Indonesia, seperti Provinsi Bengkulu, DKI Jakarta, Lampung, Medan, Provinsi Sumaera Selatan dan Kota Pagar Alam sendiri sebagai tuan rumah.
Dalam sambutannya, Walikota Pagar Alam Alpian Maskoni mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Ekonomi Kreatif.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih sekali dengan Kementerian Ekonomi Kreatif yang telah menunjuk Kota Pagar Alam sebagai tuan rumah acara Event Sriwijaya Dempo Enduro ini, sebagai ajang promosi mengenalkan seni, budaya, kerajinan masyarakat, makanan khas Kota Pagar Alam dan indahnya panorama pesona wisata Gunung Dempo,” jelas walikota Pagar Alam Alpian Maskoni.
Alpian Maskoni menambakan, ada beberapa kesenian, kerajinan dan budaya, seperti kesenian tradisional Pagar Alam, misalnya Tari Kebar.
Tarian ini untuk menyambut tamu kehormatan, baik dari manca negara maupun tamu kehormatan dari Kota Pagar Alam itu sendiri.
Pantauan jejakkasus.co.id, yang menghadiri acara Event Enduro ini, berbincang dengan salah satu peserta Pauzar alias Ical Pegawai Honorer Puskesmas Muara Payang.
Dari Kabupaten Empat Lawang ada sebanyak 25 orang peserta yang ikut acara Event Sriwijaya Dempo Enduro ini.
“Kami sangat bangga dan senang sekali dengan diadakannya Event Sriwijaya Dempo Enduro ini, khususnya kami para pengunjung ini sangat senang sekali dengan cuaca dan suasana yang sangat baik dan cocok, karena cuacanya dingin, sejuk, dan apa lagi keindahan pesona Gunung Demponya yang begitu menakjubkan, sehingga membuat kami para peserta dan pengunjung menjadi terpesona dan betah untuk tinggal di Kota Pagar Alam ini,” ungkap Pauzar alias Ical.
Pemerintah bersama Pengrajin, UKM, khususnya Ibu-ibu PKK dan masyarakat bersama-sama untuk mengenalkan dan memamerkan kerajinan, kesenian, budaya dan makanan khas Kota Pagar Alam, seperti kerajinan menganyam Bambu dan Rotan untuk dijadikan Tikar, Serindak, Tas Gantung, Tas Tangan dan Sangkek Sayur.
“Kalau dari anyaman Rotan, seperti Ginjar, Tudung Nasi dan Keranjang untuk buah dan Keranjang tempat Pakaian”.
“Dan makanan ciri khas Kota Pagar Alam, seperti makanan Ikan maupun Ayam yang dimasak dengan ruas Bambu, namanya masak Ikan dari ruas Bambu’.
“Makanan lempeng atau paesan Ikan, makanan yang dimasak dibungkus dengan Pisang lalu di kukus dan dibakar dengan menggunakan kompor”.
“Lempok Durian ataupun Dodol yang terbuat dari Ketan dan Durian, Lemang Manis dan Lemang Gemuk yang terbuat dari Ketan, Santan dan Pisang”.
“Dan tak lupa pula jajanan atau makanan ringan, seperti Peyek Ikan Asin, Peyek Ikan Teri, Kripik Ubi, Makaroni, Kripik Pisang”.
“Kalau dari jenis minuman khas Pagar Alam, seperti Minuman Kopi, Bandrek dan Teh Hijau maupun Teh Hitam”.
Itulah beberapa contoh makanan khas Kota Pagar Alam,” tutur ibu PKK Kota Pagar Alam Rachma Hareni Noor Alpian. (Edo)