Soal Ancaman Harimau, DPRD Minta BKSDA Bertindak Tegas

MUARA ENIM- JK. Ancaman serangan harimau masih menghantui masyarakat di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Terlebih, korban tewas akibat diserang harimau masih ada. Masyarakat juga masih melihat tapak jejak harimau, yang disebut bukan hanya satu ekor.

Temuan adanya jejak harimau kembali diungkap warga Desa Muara Dua, bernama Bahtiar. Ia mengaku melihat bekas jejak tapak kaki harimau di dataran jungkang pada Rabu (25/12/2019).

“Saya melihatnya di dekat pondok kebun. Posisi kebun saya itu merupakan pemukiman, bukan di kawasan hutan lindung. Artinya, hewan buas itu sudah masuk wilayah pemukiman warga. Beruntung, warga sudah dievakuasi beberapa hari sebelumnya,” lanjut dia kepada awak redaksi Jejak Kasus, Jumat (27/12/2019).

Terkait hal tersebut, warga pun mengadu ke DPRD Muara Enim yakni M. Candra, S.H., Alfran, Edi Candra dan Suprianto.

M. Candra meminta pihak BKSDA untuk secepatnya melakukan langkah penyelesaian. Masyarakat harus segera mendapatkan jaminan terbebas dari ancaman serangan harimau.

“Masyarakat di sejumlah daerah masih takut dan resah. Akibatnya, aktivitas sehari-hari mereka terganggu. Masalah ini harus segera diselesaikan, kami minta pihak BKSDA untuk mengambil langkah cepat,” tegasnya.

Alfran menambahkan, DPRD Muara Enim akan memantau langkah-langkah yang dilakukan BKSDA. “Kami ingin tidak ada lagi warga yang diserang harimau,” tandasnya.

Mereka bersama sejumlah warga pun sudah mendatangi BKSDA Unit 2 Lahat untuk membicarakan masalah tersebut. Pihak BKSDA pun berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini.

Wahid dari pihak BKSDA Unit 2 Lahat, mengatakan, bila harimau sudah masuk wilayah pemukiman maka tindakan tegas akan dilakukan. Sebab, kehadiran harimau di pemukiman warga sudah mengganggu ketenangan masyarakat. (ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *