Oplus_131072

Babel: Pemilik Kapal KM. Satya Berjaya Telah Bertanggung Jawab atas Kecelakaan Ringan Operator Crane

jejakkasus.co.id, BELITUNG, Kecelakaan ringan yang dialami operator crane kapal KM. Satya Berjaya bernama Rianto 50 tahun tepatnya di Pelabuhan Tanjungpandan hanya mengalami luka ringan bagian dahi, kecelakaan ringan ini terjadi pada Kamis siang (25/7/2024).

Untuk mengklarifikasi terjadinya kecelakaan ini, Iswandi dari pihak KSOP Tanjungpandan dan PT. Pelindo Tanjungpandan mengadakan Konferensi Pers di ruang rapat PT. Pelindo.

Iswandi menyampaikan bahwa kapal jenis General Cargo bermuatan kebutuhan pokok bertolak dari pelabuhan Sunda kelapa dan tiba di Pelabuhan Tanjungpandan pada Rabu, (24/07/2024).

Lanjut Iswandi, pada kamis, (25/07/2024) muatan kapal KM. Satya Berjaya akan dibongkar dengan menggunakan Crane.

“Pada saat itulah ketika operator Rianto mengoperasikan crane kapal tersebut diperkirakan arm nya terlalu jauh dan tidak stabil akhirnya jatuh kelaut,” ungkapnya.

“Melihat kondisi arm yang tidak stabil maka operator mengambil inisiatif untuk melompat ke palka sebagai langkah posisi aman dan disitulah operator mengalami luka ringan dan Alhamdulillah tidak ada luka serius,” jelas Iswandi.

“Informasi yang disampaikan oleh pihak kapal, kejadiannya tepat pada pukul 11.00 wib dan pihak kapal dengan cepat melarikan korban ke Rumah sakit untuk mendapat perawatan medis dan sekarang sudah siuman bahkan sudah dapat ngobrol,” kata Iswandi.

Pada saat Konpers, Iswandi juga menyampaikan dengan jelas bahwa kami dari KSOP maupun PT. Pelindo bahkan semua stakeholder pelabuhan Tanjungpandan tidak menginginkan terjadi kecelakaan kerja dan itu diluar kehendak kita. Dalam hal ini dari masing- masing pihak sudah bertanggung jawab karena ada porsinya masing- masing, tuturnya.

Tanggung jawab dimaksud baik dari pemilik kapal terhadap kapalnya, pihak PBM (PT. Panbel Satyatama) terhadap pekerjanya, serta agen PT. Transindo semuanya sudah dilakukan.

“Saat itu juga Kami dari Regulator KSOP langsung bereaksi untuk menghubungi pemilik kapal agar segera dilakukan evakuasi terhadap crane nya dan responnya sangat baik bahkan hari ini juga akan diangkat sambil menunggu air surut karena posisi kapal kandas/duduk,” ucapnya.

Sekali lagi saya sampaikan bahwa untuk informasi dari pelabuhan Tanjungpandan, kejadian tadi adalah murni kejadian kecelakaan kerja yang diluar kehendak kita semua karena memang tidak dalam melakukan aktifitas namun posisi kosong . Saat itu crane posisi berputar dan Arm nya terlalu jauh sehingga terlalu berat juga tidak stabil akhirnya jatuh ke laut.

“Mohon support rekan media bahwasanya kami KSOP, Pelindo, Regulator KSOP dan juga rekan dari KP3 senantiasa menjaga keamanan dan kondusifitas Pelabuhan agar berjalan dengan lancar,” imbuhnya.

Kemudian di waktu yang bersamaan, pihak Pelindo Tanjungpandan Dwi Yulianto mengatakan, kami sebagai partner KSOP senantiasa saling berkoordinasi/ kolaborasi di masing-masing stakeholder sesuai tanggung jawabnya.

“Dengan kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi kami untuk lebih baik lagi karena kita semua tidak menginginkan kejadian ini,” kata Dwi.

Menurutnya dari pemilik kapal, untuk memeriksa kelayakan perlengkapan di kapal ada khusus yang memeriksa serta memiliki sertifikat dan sekarang masih berlaku.

“Untuk tonase crane dimaksud berkisar 10 ton namun untuk mengangkat barang di kapal tidak pernah sampai 10 ton,” pungkasnya.

Pewarta: MR

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *