Nasional: WHO : Varian Omicron Telah Diidentifikasi di 40 Negara

jejakkasus.co.id, JAKARTA – Varian baru Covid-19 Omicron (B.1.1.529) telah diidentifikasi dan dilaporkan 40 negara, tidak ada laporan kematian karena Omicron hingga Minggu, (5/12/2021).

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah ini akan terus bertambah.

WHO telah mengatakan, perlu waktu beberapa minggu untuk lebih memahami varian Omicron.

Ini termasuk mengetahui seberapa menular Omicron, apakah menyebabkan penyakit lebih parah, dan seberapa efektif vaksin untuk melawannya.

Salah satu yang ditemukan peneliti Afrika Selatan belum lama ini, varian Omicron tiga kali lebih mungkin menginfeksi ulang penyintas Covid-19 dibanding varian Delta dan Beta.

Kendati demikian, ada temuan lain yang melegakan.

WHO mengatakan, bahwa sejauh ini tidak ada kematian yang dilaporkan terkait varian Omicron, Jumat (3/12/2021).

Namun di sisi lain, WHO mengatakan, munculnya Omicron dapat menyebabkan kenaikan lebih dari setengah kasus Covid-19 di Eropa dalam beberapa bulan ke depan.

Menurut Kepala Palang Merah Francesco Rocca, munculnya Omicron adalah bukti nyata dari bahaya tingkat vaksinasi global yang tidak merata.

“Komunitas ilmiah sudah memperingatkan munculnya varian baru di kawasan dengan tingkat vaksinasi sangat rendah,” kata Rocca dikutip dari The Guardian, Sabtu (4/12/2021).

“Sulit dipercaya, kita masih belum menyadari, bahwa kita saling berhubungan. Inilah mengapa saya menyebut varian Omicron sebagai bukti pamungkas, bukti nyata,” imbuh dia.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mendesak semua orang untuk tidak panik atas munculnya varian Omicron, dilansir dari Aljazeera, Jumat (3/12/2021)

Dia berkata, masih terlalu dini untuk mengetahui apakah vaksin Covid-19 harus dimodifikasi untuk melawan varian Omicron.

Sebaliknya, respons yang tepat saat ini adalah selalu bersiap, berhati-hati, dan tidak panik dalam menghadapi Omicron.

“Seharusnya, seberapa khawatir kita? Kita harus siap dan hati-hati, jangan panik. Karena situasi saat ini berbeda dengan tahun lalu,” ungkap Swaminathan dalam konferensi pers.

Swaminathan mengatakan, munculnya Omicron memang tidak diharapkan, tapi saat ini dunia sudah jauh lebih siap menghadapinya mengingat sudah cukup banyak yang diketahui tentang virus corona SARS-CoV-2 dan kita punya vaksin.

Sementara itu, direktur kedaruratan WHO Mike Ryan mengatakan, dunia saat ini memiliki vaksin yang sangat efektif melawan Covid-19.

“Dan fokus kita harus pada mendistribusikan vaksin secara lebih luas,” ungkap Mike Ryan dikutip dari BBC News, Sabtu (4/12/2021).

Negara-negara di seluruh dunia telah mengumumkan larangan perjalanan terhadap negara-negara Afrika Selatan setelah deteksi pertama Omicron. (Ratu-001)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *