Nasional: Tanggapan Jurnalis atas Ucapan Dirgahayu Partai Komunis Tiongkok oleh Megawati

jejakkasus.co.id, SURABAYA – Ucapan Dirgahayu Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada Partai Komunis Tiongkok mendapat tanggapan beragam dari berbagai jurnalis yang ada di Indonesia.

Berikut kutipan ucapan Dirgahayu dari Ketua Umum PDI-Perjuangan kepada Partai Komunis Tiongkok yang videonya berdurasi sekitar 2 menit.

KAMI mengucapkan Dirgahayu 100 tahun berdirinya Partai Komunis Tiongkok.

Masyarakat Dunia di berbagai Negeri saat ini kita sedang menyaksikan sebuah peristiwa bersejarah yaitu berbagai kemenangan yang telah dicapai oleh Rakyat Tiongkok di bawah Yang Mulia Bapak Xi Jin Ping, Sekretaris Jenderal Sentral Komite Partai Komunis Tiongkok, Presiden Republik Rakyat Tiongkok.

Dibawah Panji Besar Sosialisme berkepribadian ala Tiongkok Partai Komunis Tiongkok berhasil memenangkan dukungan rakyat untuk memakmurkan dan mensejahterakan rakyat Tiongkok di segala bidang.

Partai Komunis Tiongkok membaktikan dirinya mengemban misi sejarah, memimpin Rakyat Tiongkok meciptakan kehidupan bahagia dan meremajakan besar Bangsa Tionghoa.

Partai Komunis Tiongkok juga berhasil mengkosolidasi Persatuan Besar Rakyat Tiongkok dari berbagai etnis memperkuat persatuan besar putra-putri Bangsa Tionghoa didalam dan diluar Negeri dan mendorong solidaritas Rakyat Tiongkok dengan rakyat di berbagai Negeri di seluruh dunia.

Semoga perhubungan persahabatan antara 1,4 miliar Rakyat Tiongkok dengan 271 juta Rakyat Indonesia akan tetap abadi selamanya.

Sekali lagi Selamat Hari Jadi 1 Abad Partai Komunis Tiongkok.

Lalu, bagaimana tanggapan para jurnalis setelah menyimak ucapan Dirgahayu dari Megawati Soekarnoputri ?

Berikut pendapat para jurnalis yang berhasil di hubungi Ketua FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) di Jatim Agung Santoso.

Yusuf Sugiyono, jurnalis Pinus Nusantara Banyuwangi mengatakan, indikator kedekatan rezim hari ini dengan Tiongkok? Ada apa ? Hutangkah? Kesepakatan kah ? atau 9 Naga sengaja ditanam untuk merubah Nusantara menjadi Cinaisme?

Hari ini Indonesia jadi Pasar terbesar Cina? Kita sebatas Pasar Konsumtif, ide gagasan anak Negeri sering terbantai. Bangsa tanpa arah dan jati diri, kondisi ini ada apa, kenapa, apa, pasti ada maksud.

Nanang Maruf Jurnalis Justice Cyber Madiun mengatakan, sebagai Ketua Partai PDI-Perjuangan hanya sebuah komunikasi persahabatan lintas Negara. Dan rakyat Indonesia tidak usah mempermasalahkan. Ada cerita zaman kuno, Jowo tinggal sak jodo, Cino tinggal separo .

Aji Gunawan jurnalis Nusantara News Pati Jateng mengatakan, memicu kontroversi seluruh Rakyat Indonesia, dan semua sekarang jelas bahwa, RRT dijadikan bagian dari Indonesia itu visi dan misi Megawati Soekarnoputri.

Sigit Priyono Azeta, Jurnalis Jember Today mengatakan, biasa saja buat saya. Mungkin sekedar apresiasi Megawati ke Partai Komunis Tiongkok yang beraliran sosialis, dan apakah berarti PDIP berkiblat kesana?

Ini sensitif, soal ideologi dan Partai (besar) di Indonesia. Saya gak mau terjebak ke ranah Politik.

Oha Sutisna Jurnalis Bandung Raya News Jabar mengatakan, Komunisme dan Marxisme dilarang di Indonesia. RUU Haluan Ideologi Pancasila yang sekarang ada, bukan untuk membuka pintu bagi komunisme, tapi untuk menguatkan Pancasila sebagai Ideologi Negara.

Suyono Jurnalis Padang Bulan Jombang mengatakan, terkait ucapan selamat kepada Partai Komunis Tiongkok, monggo monggo saja, selama Partai Komunis tidak berkembang di Indonesia, karena sudah jelas dan terang benderang bahwa, Negara kita memakai dasar Pancasila yang mana didalamnya berdasarkan Ketuhanan Yang maha Esa. UUD 45, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI Harga Mati !!!

Ahmad Jurnalis Lintas Jatim Surabaya mengatakan, menurut pendapat saya, sah-sah saja, tapi sebaiknya disampaikan oleh Presiden kita untuk mewakili rakyat Indonesia yang beraneka ragam ini, dan lagi kalau Ibu Mega sebagai Ketum PDIP menyampaikan ada suatu hal yang janggal, karena di Indonesia bukan hanya Partai PDIP saja, melainkan ada beberapa Partai dan itupun salah satu Partai belum tentu menyetujui kebijakan Negara.

Komunis China yang ada di Indonesia, dan menurut saya, itu adalah suatu langkah trik Politik suatu Partai untuk mendukung kemajuan dan dukungan Partai tersebut untuk memenangkan Pemilu yang akan datang, karena sebagian rakyat di Indonesia ini baik dari segi perekonomian maupun yang lainnya sudah di kuasai oleh Negara Komunis Cina.

Nah dalam hal ini, kita media harus bisa memberikan berita-! berita yang netral dan berimbang.

Faesol jurnalis Radar-x Jember mengatakan, semoga hubungan persahabatan antara 1,4 miliar rakyat Tiongkok dengan 271 juta rakyat Indonesia akan tetap abadi selamanya. Sekali lagi, selamat hari jadi yang ke 1 abad Partai Komunis Tiongkok. Kalimat ini yang menjadi pertanyaan banyak di kalangan pihak.

Daniel Setiyo Rumpoko,Junalis Pena News Jateng mengatakan, apapun alasanya tidak di benarkan, kita Pancasila kok berdoa semoga bisa abadi dalam persahabatan dengan Komumis, pernyaataan Megawati ini akan memicu reaksi dari berbagai kalangan masyarakat, karena sudah jelas, masyarakat Indonesia sudah menyatakan anti komunis.

Mulyadi Bowo Witono Jurnalis Indoglobe Jember mengatakan, ucapan selamat tersebut di hari jadi berdiri 1 abad Tiongkok, mereka berhasil membuat konsolidasi berbagai etnis di seluruh Negara..

Tidak menutup kemungkinan besar, Indonesia juga bisa dipenuhi warga asli Cina/Tiongkok, sehingga bisa jadi warga asli nantinya akan tergeser dari bumi dimana mereka di lahirkan.

Reza Malik Jurnalis LPK Trankonmasi Sampang mengatakan, tidak masalah, terkait ucapan Megawati terhadap Partai Komunis Tiongkok. Jelas secara Politik PDIP dan Partai Komunis Tiongkok ada hubungan emosional yang tidak diketahui oleh Partai lain, asalkan bukan Partai Komunis Indonesia alias PKI itu dilarang di Indonesia.

Sumadi Jurnalis Pertapa Kendeng Pati Jateng mengatakan, tindakan Megawati tidak bijaksana. (Om JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *