JAKARTA- JK. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, realisasi sementara dari sisi asumsi dasar ekonomi makro APBN 2020. Defisit dari APBN mencapai Rp 956,3 T, lebih baik dari yang diperkirakan didalam Perpres 72/2020 yaitu sebesar Rp 1.039,2 T.
Dari sisi pendapatan Negara, tahun lalu APBN mampu mencapai Rp 1.960 T, sedangkan pada tahun 2020 realisasi sementara adalah Rp 1.633,6 T atau terkontraksi sebesar 16,7%. Di sisi lain, belanja negara mengalami kenaikan sebesar 12,2%. Tahun lalu sebesar Rp 2.309 T, tahun 2020 realisasinya mencapai Rp 2.589 T. Dalam hal ini kenaikan terutama untuk belanja pemerintah pusat hingga 22,1% dibandingkan realisasi tahun 2019.
Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan konferensi pers mengenai APBN KiTa 2020 secara Virtual
“(Ini) Artinya Pemerintah Pusat yang tahun lalu belanja Rp 1.496 T, tahun ini belanja Rp 1827,4 T. Lebih tinggi dari desain awal,” ungkap Menkeu dalam konferensi pers Realisasi Pelaksanaan APBN TA 2020 melalui Video Conference pada Rabu (06/01/2021).
Sementara untuk realisasi sementara Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) tercapai Rp 762 T atau 99.8% dari target Perpres 72/2020. Realisasi penyaluran Dana Desa menunjukkan peningkatan didukung oleh penyederhanaan proses penyaluran Dana Desa.
“Ini menunjukkan APBN berusaha bekerja luar biasa, sehingga memang APBN harus kemudian kita jaga kedepannya, karena tidak mungkin dia harus terus-menerus mengalami kondisi yang tekanannya luar biasa. Inilah yang menjadi desain dari konsolidasi, tapi tetap mendukung perekonomian agar betul-betul pulih,” pungkas Menkeu. (Ratu-001)
Sumber:DewaAruna