PANGKAL PINANG- JK. Sampah kian menumpuk tepat di pinggir jalan, tepatnya di jalan sebelum Jembatan Kulan. Nyaman Adi Nata Ketua Rukun Tetangga (RT) 10 Kelurahan Tua Tunu Indah curhat di laman Akun Facebook miliknya. Kamis (28/01/2021).
Di halaman Akun Facebook atas nama “Nyaman Adi Nata” meminta kesadaran warga agar tidak membuang Sampah sembarangan dialamat tersebut. Ia menyebut buang Sampah sembarangan menandakan jiwa yang kotor sehingga mengotori Alam, Ia pun meminta agar warga tidak membuang Sampah di tempat tersebut.
“Tolong kesadarannya ya, untuk warga yang membuang Sampah di pinggir jalan sebelum Jembatan Kulan itu bukan tempat pembuangan Sampah, punya hati nurani, itu menandakan jiwa anda yang kotor sehingga mengotori Alam sembarangan, mohon kesadarannya jangan membuang Sampah di situ lagi.” Tulis Nyaman di laman Akun Facebook miliknya.
Senada, Nur Muhammad salah satu Tokoh Pemuda Kawasan Kampak menyesalkan hal tersebut yang dianggapnya perilaku yang tidak baik terutama di era millenial seperti saat ini.
“Sebagai salah satu warga di Lingkungan Kampak, saya menyesalkan atas tindakan para Oknum warga yang hari ini masih membuang Sampah sembarangan, sudah zaman millenial masih ada yang berperilaku demikian???.” Ungkap Nur.
Nur Muhammad juga menilai Pemerintah Kota Pangkalpinang telah maksimal menyelesaikan masalah Sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup, sehingga harus didukung oleh semua pihak.
“Pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah berusaha maksimal bekerja terkait Sampah. Walaupun kadang dari petugasnya yang ada kendala kerusakan kendaraan angkutnya, dan Pemkot Pangkalpinang pun melalui Kelurahan sudah menyiapkan Mobil angkut Sampah, artinya pak Walikota sudah serius menangani masalah Sampah ini. Namun demikian, harus kita dukung juga, sebagai warga,” tuturnya.
Menurutnya, masalah ini dianggap serius sehingga Ia berencana melakukan langkah-langkah strategis dalam rangka mencegah warga membuang Sampah sembarangan di Kawasan Kampak tepatnya di RT 10, Kelurahan Tua Tunu Indah.
Rencananya Ia akan menginisiasi musyawarah warga di rumah Ketua RT, jika memungkinkan pihaknya akan mengusulkan pendirian Posko pemantau di lingkungan tersebut.
“Karena masalah ini saya anggap sudah serius, maka Jumat malam, saya akan ajak warga musyawarah di rumah pak RT, membahas terkait rencana untuk penyelesaiannya, tidak menutup kemungkinan akan kami buat Pos pantau di titik lokasi pembuangan Sampah tersebut” katanya. (FR)