Kepulauan Babel: Pangkalpinang Siapkan 65 Bed untuk Isoter

jejakkasus.co.id, PANGKALPINANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang berkomitmen dalam penanganan Covid-19 di Ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Untuk itu, Pemkot menambah tempat Isolasi Terpadu (Isoter).

Dengan demikian, tempat Isoter di Pangkalpinang menjadi 2. Yakni eks Puskesmas Girimaya dan di UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pangkalpinang di Tuatunu.

“Kami infokan, bahwa Pemkot Pangkalpinang dalam kesiapan penanganan Covid-19 sudah mempersiapkan penambahan tempat Isoter. Kita tambah satu tempat lagi. Sebelum cuma satu di Eks Puskes Girimaya sekarang nambah lagi di SKB,” ujar Sekretaris Daerah Pangkalpinang Radmida Dawam dalam konferensi pers, Senin (23/8/2021) di Kantornya.

Didampingi Asisten III Administrasi Umum Setdako Erwandy, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Eddy Supriadi, dan Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pangkalpinang Dedi Revandi, Sekda mengaku, Pemkot Pangkalpinang serius menangani Covid-19.

Katanya, penanggulangan penyebaran Covid-19 ini, Pemkot harus mempersiapkan segala kemungkinan. Untuk itu, Pangkalpinang kembali membuka tempat Isoter baru.

Radmida menjelaskan, di tempat isoter eks Puskes Girimaya hingga saat ini tersedia 15 kamar dengan 30 tempat tidur (Bed). Dan pada isoter yang baru yakni di UPT SKB Kota Pangkalpinang di Tuatunu juga tersedia 35 Bed. Sehingga bila diakumulasi ada 65 Bed.

“Sekarang kita lagi proses rehap kamar-kamar yang ada di SKB ada 30 kamar yang kita sediakan yang kapasitasnya 35 orang. Dan kalau memang diperlukan aulanya juga bisa dipergunakan,” jelasnya.

Dia menegaskan, penambahan tersebut sebab memang dirasakan sangat penting untuk masyarakat. Pemerintah harus memberikan yang terbaik untuk warganya.

“Pada intinya Pemerintah Kota Pangkalpinang siap isolasi terpadu untuk masyarakat di Kota Pangkalpinang. Kita sama sekali tidak mengganggu aktivitas disana, tepatnya di belakang ruang pertemuan tapi kita tidak menutup akses di sana. Jaraknya juga cukup jauh kami sudah cek ke lapangan dan itu aset Pemkot di bawah Dinas Pendidikan,” jelasnya.

Sementara, anggaran untuk rehab Isoter tersebut Radmida mengatakan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 Kota Pangkalpinang.

“Yang Isoter di Girimaya sudah siap 30 tempat tidur, dan fasilitasnya juga sudah kita siapkan, dan kamar mandinya mau ditambahkan lagi,” sebutnya.

Radmida menegaskan, jika nanti Isoter yang sudah ditambahkan ini juga masih kurang, ruang pertemuan atau Aula di SKB juga akan dijadikan kamar.

“Nanti kalau memang masih kurang ruang aula itu masih bisa kita skat-skat masih bisa digunakan, tapi kita berharap angka Covid-19 ini tidak naik terus, tapi kita siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi,” tuturnya.

Namun, kata Radmida, Isoter di SKB tersebut direncanakan untuk yang tidak begejala. Dan yang di Girimaya untuk yang bergejala ringan.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Eddy Supriadi menyebut, pihaknya tak menjadi masalah jika di UPT Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Pangkalpinang di Tuatunu dijadikan tempat isolasi terpadu Covid-19.

“Sebetulnya itu seperti Asrama tempat latihan, cuman keadaannya yang perlu diperbaiki, makanya nanti akan kita perbaiki dulu. Kita tidak masalah dan SKB juga lokasinya sangat strategis jauh dari pemukiman, saya pikir sangat aman di situ, tinggal managemennya saja,” ujar Eddy.

Menurutnya, kalau dioptimalkan semuanya SKB Tuatunu itu bisa menampung 60 orang dengan penyekatan.

“Kita itu kan ada 16 ruangan di SKB, jadi dalam satu ruangan bisa digunakan untuk dua orang, Aula juga nanti bisa kita manfaatkan, tapi yang kita gunakan ruangan yang di luar Aula dulu atau yang kamar dulu,” jelasnya.

Sementara, Sekretaris BPBD Dedi Revandi menambahkan, berdasarkan pemeriksaan ke lapangan, SKB sangat layak untuk dijadikan lokasi Isoter. Hal itu katanya, sangat memungkinkan, lokasi yang strategis dalam masa Isolasi karena Covid-19.

“Layak untuk Isoter. Bahkan Kita buat alur masuk agar anak-anak PAUD apabila sekolah bisa terhindar. Ada jaraknya. Itupun kalau anak-anak masuk sekolah. Tapi kan PAUD diliburkan,” ujarnya.

Menurutnya, saat ini perihal anggaran masih dalam proses perhitungan.

“Kami akan kalkulasikan total anggaran kebutuhan di Isoter. Kami evaluasi apa kekurangannya, kami terima masukan, kedepannya bisa melayani lebih baik,” tukasnya. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *