Kepulauan Babel: Dinkes Kota Pangkalpinang Bantah Adanya Zona Merah di Kota Pangkalpinang

PANGKAL PINANG- JK. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pangkalpinang membantah adanya zona merah ditempat ibadah atau Masjid yang ada di Kota Pangkalpinang. dr. Della Rianadita sebut data tersebut tidak benar atau hoax. Rabu (19/5/2021).

Saat ditemui di Kantor nya dr. Della Rianadita kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang mengatakan pada tanggal 17 Mei 2021 dirinya mendapatkan softcopy yang masuk tapi disitu tidak ada keterangan jelas dan darimana data tersebut.

“Kami (Dinas Kesehatan-Red) tidak pernah membuat data bahwa ada zona merah untuk tempat ibadah atau Masjid di Kota Pangkalpinang,” ungkapnya.

Berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang terbaru, penetapan zona merah, kuning dan orange itu hanya ada khusus RT/RW saja tidak ada untuk rumah ibadah atau Masjid.

“Kalau satu RT itu terdapat zona merah bisa jadi rumah ibadah atau Masjid ditutup sementara hingga ada zonanya berubah, tapi kalau Masjid itu sendiri tidak pernah di labeli zona merah, oranye dan kuning,” jelas dr. Della kepada awak media.

Ia juga menambahkan, surat yang beredar dimasyarakat tersebut dipastikan bukan dari Intansi atau situs resmi Satgas Covid-19 jadi sudah pastikan itu hoax.

“Hingga saat ini di Kota Pangkalpinang hanya satu RT saja yang zona merah, ada diwilayah Grimaya dan wilayah Temberan sudah kembali zona oranye,” sebutnya.

Selanjutnya, dr. Della Rianadita menjelaskan, hingga saat ini belum ada peningkatan simpel diberapa-berapa Labkesda milik Pemerintah maupun swasta selama masa lebaran maupun arus mudik.

“Pantauan petugas yang kami sebar di Bandara, Pelabuhan dan Labkesda belum ada peningkatan kasus Covid-19 di Kota Pangkalpinang dan Kota Pangkalpinang kembali ke zona orenge,” tegasnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat jangan terlalu percaya dengan data-data yang beredar di media sosial yang begitu cepat dimasyarakat jika bukan dari sumber resmi atau Web resmi Covid-19 jangan dipercaya karena bisa jadi itu hoax.

“Saya berharap masyarakat jangan percaya isu-isu hoax yang beredar di media sosial yang begitu cepat beredar di masyarakat, jika ingin mendapatkan infomarsi tentang Covid-19 buka Web resmi Satgat Covid-19 atau tanya ke RT/RW karena setiap minggu ada data yang masuk ke mereka melalui Camat dan Lurah,” pungkasnya. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *