Kepulauan Babel : Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil: Lembaga Adat Melayu Harus Memiliki Potensi

PANGKAL PINANG- JK. Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) berpesan agar Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pangkalpinang tetap fokus pada pekerjaanya serta harus memiliki potensi marwah yang berpengaruh di Kota Pangkalpinang.

Hal tersebut disampaikan Walikota Molen dalam pidato diacara silahturahmi dan Sosialisasi LAM bersama Budayawan, Seniman, Pelaku Budaya dan Penggiat Budaya Kota Pangkalpinang, di Sekretariat LAM Destinasi Kota Pusaka Kampung Melayu Tua Tunu, Masjid Kayu. Minggu (25/4/2021).

“Saya minta LAM ini fokus dari pekerjaannya, saya ingin LAM Kota Pangkalpinang ini minimal hampir sama seperti Belitung. Belitung itu 47 dukun waktu saya kemarin kesana, 47 dukun ini sangat menentukan kebijakan-kebijakan di Belitung, Nah LAM di Pangkalpinang ini juga, saya ingin punya potensi, punya marwah, yang berpengaruh di Kota Pangkalpinang.

Misalnya, saya kasih contoh, di Kantor Walikota ada ruang rapat yang sampai hari ini belum punya nama. Saya minta Lembaga Adat Melayu, kasih nama itu.

Serta Sekretariat ini juga bagus, lokasi bagus, sekaligus jadi tempat Wisata Melayu di Kota Pangkalpinang. Dan juga kedepan, apakah memungkinkan aset ini bisa kita beli. Kita beli dan kita jadikan sebagai aset Kota Pangkalpinang.

Dan juga saya minta, LAM ini juga ikut kegiatan Gerbang Surga Dan tunjukan kedepan LAM ini punya marwah, jadi setiap kebijakan kami di Kota Pangkalpinang ini yang terkait soal melayu, kami tidak akan bertanya kepada yang lain lagi, tetapi kami akan bertanya kepada Ketua dan Pengurus LAM.

Saya minta kepada Ketua dan Pengurus LAM untuk fokus dan cepat kerjakan ini, serta saran saya jangan terlalu banyak yang mau kesana nya, jadi boleh lah kalau mau yang seperti klinik, atau apa segala macam, tapi itu sudah ada tugas masing-masing,” ungkap Walikota Pangkalpinang dalam sambutannya.

Menanggapi pesan Walikota Pangkalpinang, Nur Muhammad Sekertaris LAM kepada awak media mengatakan, pesan dari Walikota Pangkalpinang adalah pesan istimewa untuk kemajuan Lembaga Adat Melayu kedepan.

“Perintah tegas dari Pak Walikota bahwasanya, Pengurus LAM harus Fokus dulu penguatan internal, mempatenkan seragam dan tanda khusus, serta pengelolaan Kawasan Wisata Pusaka Budaya Melayu yang menjadi sekretariat, agar di ingat dan dikenal masyarakat Kota Pangkalpinang, berkali-kali Pak Walikota menyampaikan fokus, fokus, fokus.

Bagi kami, ini pesan istimewa, betapa Pak Wali menginginkan LAM ini bisa membawa Adat dan Budaya Melayu maju di Kota Beribu Senyuman ini, setelah 12 tahun LAM ini vakum di Kota Pangkalpinang,” ungkap Nur.

Mohon Doa nya kepada semua pihak, agar saya sebagai Sekretaris diberi kekuatan mendampingi Ketua untuk mewujudkan keinginan Pak Walikota.

Nur juga mengungkapkan, LAM siap memberikan nama ruangan di Gedung Kantor Walikota.

“Apa yang diminta Pak Walikota terkait dengan pemberian nama ruangan-ruangan yang ada di Gedung Kantor Walikota, memang sudah menjadi tugas dari pada Lembaga Adat Melayu (LAM), namun dikarenakan LAM ini baru terbentuk semenjak vakum selama 12 tahun, maka hingga kini ruangan-ruangan yang ada di Gedung Pemkot tersebut belum ada nama yang sesuai dengan History Melayu.

Saya sebagai Sekretaris akan komitmen mengawal pesan dan permintaan Pak Walikota, dalam waktu dekat akan mengusulkan agenda rapat khusus terkait hal tersebut, dengan mengundang narasumber yang kompeten dalam bidang ini.

Insya Allah, mohon doa dari semua pihak agar kami Pengurus LAM dengan cepat dan tepat segera melaksanakan tugas dari Pak Walikota tadi.

Termasuk juga kami akan membahas hingga memutuskan Tutup Kepala Kaum pria apa, misal Destar atau Sungkok Resam, sebelum pelantikan pengurus LAM, karena pada acara pelantikan nanti, Pengurus yang dilantik sudah memakai Tutup Kepala khas Pangkalpinang,” tuturnya. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *