Kepulauan Babel : Walikota Maulan Aklil Menghadiri Dan Memberikan Sambutan Acara Sholat Shubuh Berjama’ah

PANGKAL PINANG- JK. Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) menghadiri dan memberikan sambutan acara Sholat Shubuh Berjama’ah dalam rangka kegiatan Shubuh Keliling “GERBANG SURGA” (Gerakan Bangun Shubuh Bersama Keluarga dan Warga).

Bersinergi dengan Pemerintah Kota Pangkalpinang, Pengurus Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Pangkalpinang, di Masjid Istoqrob, Kelurahan Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Minggu (21/3/2021).

Walikota Pangkalpinang Maulan Aklil mengatakan, Gerbang Surga sudah mulai ramai diikuti warga, dan hari ini ada ilmu baru tentang Islam di Bangka Belitung mungkin jarang kita dengarkan.

“Ada sebuah cerita dari Pak Dr. Rusdi tentang Peradaban Islam di Bangka yang mungkin jarang kita jumpai,” ungkapnya.

Kita juga akan mengumpulkan Pengurus Masjid dan Pesantren untuk diberikan Seminar Managemen Masjid.

“Kita akan kumpulkan Pengurus Masjid dan Pesantren di Kota Pangkalpinang untuk mengikuti Seminar Managemen Masjid,” tegasnya.

Molen juga mengajak masyarakat untuk bersilaturahmi dalam kebaikan dan bersama-sama kita ramaikan Masjid.

“Mari kita mulai dari Gerbang Surga ini agar kita bisa bersama-sama masuk Surga,” pungkasnya.

Disela-sela kegiatan Gerbang Surga di Masjid Istoqrob Kelurahan Jerambah Gantung, Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang, Walikota Pangkalpinang mendapatkan hadiah Buku yang berjudul “Masjid Agung Dalam Lintasan Sejarah”.

Berdasarkan sejumlah keterangan lisan dalam Buku tersebut, untuk lebih mendalamkan ilmu agama yang telah diajarkan, Syaikh Abdurrahman Sidik menganjurkan murid-muridnya (khususnya di Kemuja) untuk menuntut ilmu di Mekkah.

Yang nantinya akan melanjutkan Dakwah dan ajaran Syaikh Abdurrahman Sidik di Desa Kemuja yang dikemas dan dikelola dalam bentuk Madrasah (Sekolah Arab) hingga menjadi Pensantren Al Islam Kemuja.

Sejak Syaikh Abdurrahma Sidik wafat di Riau, tepatnya di Kampung Hidayah, Sapat, Indragiri 1939. Sedangkan Dakwah Islam yang diajarkan beliau terus berkembang oleh murid dan keturunannya hingga dikenal seantero Bangka Belitung. (FR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *