Babel: Kegiatan JPJR Gelar Sosialisasi Tata Cara Makan Bedulang

jejakkasus.co.id, Beltim – Dalam rangkaian kegiatan Jelajah Pesona Jalur Rempah (JPJR) 2024 digelar Kegiatan Sosialisasi Tata Cara Makan Bedulang yang menghadirkan Ketua Lembaga Adat Melayu Belitong Timur Datuk Andi Susanto sebagai narasumber, Jumat (6/9/24) di Lapangan Yagor Manggar.

Andi Susanto menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi tata cara makan bedulang kepada siswa-siswi SMP, SMA dan sederajat pada kegiatan ini sangat penting, bahkan untuk berbagai kalangan atau usia pemahaman tentang tata cara makan bedulang dinilai masih sangat minim.

Anak-anak kita banyak yang tidak tahu, bahkan tadi ada seorang Bapak yang masih bertanya tentang urutan pengangkatan dulang, karena tradisi ini sudah sangat jarang dilakukan sekarang makanya jadi banyak yang salah penempatan,” tuturnya.

Andi menyampaikan bahwa urutan pengangkatan prosesi makan bedulang yang pertama adalah dulang yang berisi lauk pauk, kemudian nasi yang disertakan dengan pinggan (Piring), disusul dengan air minum dan lainnya.

“Kesalahan yang paling sering ditemui di masyarakat adalah  tentang urutan pengangkatan/penyajian , kemudian tata cara melepaskan dulang juga harus ada orang khusus yang sudah duduk untuk menerima dulang kemudian melepaskan dulang, nasi dan seterusnya. Kemudian membagikan kepada tetamu yang hadir,” tutur pria asal Kecamatan Kelapa Kampit ini.

Walaupun kesalahan ini tidak memiliki hukum adat yang akan diterapkan, namun jika kesalahan dilakukan secara terus menerus akan fatal akibatnya.Bukan hanya tata cara makan bedulang, Andi juga menambahkan sebagai pengangkat dulang pun juga memiliki tata cara kostum yang diatur.

“Orang zaman dulu jika mengangkat dulang, mereka menggunakan kain pelikat yang disimpet (dililit ke badan), kalau sekarang sudah tidak begini lagi, hanya sekedar melepaskan dulang saja,” jelas Andi yang menambahkan ketentuan ini sudah ada sejak abad ke-13.

Sebagai Warisan Budaya Tak Benda tata cara makan bedulang memiliki pakem yang sudah dipatenkan dan tradisi ini diharapkan jangan sampai hilang.

“Kami dari Lembaga Adat Melayu  Belitong Timur berharap tradisi makan bedulang ini jangan sampai terkikis oleh zaman dan tetap lestari, kita juga ingin masyarakat khususnya para pelajar  teredukasi tentang adat ini,” pungkasnya.

(Manurung S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *