Jawa Barat : SPBU di Wilayah Indramayu Diduga Bermain BBM Jenis Premium

INDRAMAYU- JK. Bahan Bakar minyak (BBM) merupakan alat komoditi kebutuhan masyarakat umum untuk transportasi seperti kendaraan bermotor demi melakukan kegiatan sehari-hari untuk bepergian dan bekerja, premium kebanyakan dipergunakan kendaraan bermotor roda dua.

SPBU merupakan sarana untuk pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi maupun non bersubsidi, premium merupakan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jadi tidak boleh untuk kendaraan roda empat yang ber plat merah.

Hasil pantauan awak media beberapa hari ini di SPBU, Desa Ujung Jaya, Desa Kiajaran, Kecamatan Lohbener, dan SPBU Desa Kandanghaur Cilet, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, telah ditemukan penyalahgunaan tentang pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti premium.

Banyak pelanggan membeli tidak dengan ukurannya membawa kendaraan mobil yang sudah di modifikasi di dalamnya sudah menumpuk jerigen siap untuk diisi premium.

Dan juga pembelian memakai kendaraan bermotor dengan gembung besar hilir mudik ber kali-kali untuk mengisi premium. Selama pantauan awak media akhir-akhir ini, kecurigaan sudah terbukti hari Senin tepat pukul 13.00 Wib siang (27/4/2020).

Hasil sidak pembelian secara besar-besaran yang sudah memodifikasi kendaraannya sedemikian rupa untuk mengelabui pembeli lain.

Sungguh diluar dugaan, ternyata kendaraan mobil dan motor yang di modifikasi itu jumlahnya lumayan banyak. Dalam kinerjanya mereka bolak balik keluar masuk ke SPBU, satu motor bisa sampai 5 sampai 10 kali pengisian, kalau dikalikan berapa liter dalam satu tanki dan berapa motor pengisiannya yang dia tampung ke dalam jerigen.

Dan hasil pengisian Premium di tampung depan SPBU dirumah kosong tersebut, ada dugaan dari pihak SPBU seakan membiarkan dan bermain adanya pembelian premium secara besar-besaran memakai motor modifikasi dan mobil berisi jerigen.

Menurut keterangan pelanggan yang tak mau disebut namanya, ia menjelaskan, saya kecewa banget, kemarin saya lihat ada mobil tangki BBM premium mengisi di SPBU tapi belum sehari sudah habis.

“Saya heran, emang isi Tanki Pertamina berapa isinya ko cepet banget habisnya, banyak masyarakat yang kecewa, premium/bensin itu murah untuk kebutuhan masyakat bawah seperti kita ini, terus terang saya kecewa,”terangnya.

Saat awak media mencoba klarifikasi ke kantornya, tapi yang ditemui cuma staf atau pegawainya, “maaf bos enggak ada, nggak kesini, kalau ke kantor 3 hari sekali, tapi saya bisa jawab pertanyaan anda nanti saya sampaikan ke bos.

Maaf SPBU disini tidak melayani yang bawa jerigen atau cara pembelian yang tak sesuai, saya menolak kalau SPBU ini menjual premium ke pihak lain, kalau anda punya bukti silahkan. Jelasnya.

Saat awak media mencoba untuk pembuktian membuka rekaman aktivitas CCTV di Pom bensin tersebut, dengan tegas pegawainya menolak dengan alasan tidak bisa memutar balik rekaman.” ungkapnya.

Salah satu dari penimbun BBM sebut saja TAR saat dikonfirmasi ia menjelaskan sambil marah-marah, “anda jangan ikut campur masalah kita, kalau anda mengganggu dan mengawasi kerja saya mengambil BBM premium di SPBU, anda itu salah, mau menutup rejeki orang, kalau saya berhenti dari kerjaan ini saya dan teman-teman juga anak istri mau di kasih makan apa”. Pungkasnya. (Ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *