SURABAYA- JK. Pasca pelarangan mudik sehari setelah lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah beredar di Media Sosial (Medsos), Group Whatsapp bahwa, ada data baru tambahan pasien Covid-19 di Jawa Timur membuat gaduh. Jumat (14/05/2021).
Menanggapi informasi itu, Agung Santoso Ketua FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) Jawa Timur, juga Inisiator Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Mandiri di Indonesia angkat bicara.
Kepada awak media Agung mengatakan, ada informasi di Medsos dan Group Whatsapp bahwa data baru tambahan pasien Covid-19 pada hari pertama lebaran 1442 Hijriah yang jatuh hari Rabu, 13 Mei 2021 membuat gaduh di Jawa Timur.
Setelah pihaknya menerima data tersebut, Agung langsung melakukan penelusuran ke berbagai Narasumber, baik terhadap Satgas Covid-19 di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, aparat keamanan, juga diberbagai Group Whatsapp, termasuk awak media.
“Bahwa, pasien Covid-19 di Jawa Timur sekarang ini melandai setiap Kabupaten/Kota, bahkan kecenderungan menurun, sementara data yang sudah tersebar di Medsos ataupun di Group Whatsapp itu tidak bisa dipertanggungjawabkan sumbernya. Informasi di Madiun salah satunya, pasien positif menjadi 11.875, sehingga Madiun dianggap pemecah rekor, informasi itu tidak benar atau Hoaxs,” tegasnya.
Menurut Agung, sekarang ini masyarakat harus benar-benar hati-hati dalam menyikapi informasi di Medsos ataupun di Group Whatsapp, perlu penelusuran kebenaran informasi tersebut, apalagi berhubungan dengan penyebaran Covid-19, supaya tidak membingungkan masyarakat. Jelas Agung.
“Yang menjadi kita prihatin, ketika masyarakat yang tidak melakukan pengecekan dengan penelusuran tentang kebenaran informasi, selanjutnya dikirim lagi ke Group lain, di share lagi ke teman lain, repotnya lagi yang menerima informasi tersebut langsung percaya begitu saja tanpa mengecek kebenarannya, akhirnya membuat masyarakat resah, takut dan berbagai penafsiran lain pun muncul,” pugkasnya. (Om JK)
Sumber:Agung Santoso