jejakkasus.co.id, BREBES – Proyek pekerjaan drainase Program Pemulihan Ekonomi (PEN) di sebelah timur Polsek Losari, Kabupaten Brebes, milik Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) 1.1, melibatkan masyarakat Desa Bancang Losari Lor yang berada dilokasi sekitar proyek sebagai pekerjanya.
Saat dikonfirmasi awak media Jejak Kasus, para pekerja tidak bisa menerangkan secara detail terkait pekerjaan pemasangan pembangunan Drainase dilapangan, selanjutnya pekerja mengarahkan awak media untuk menemui pengawas proyek langsung, “Bapak Teguh,” ujar pekerja di lokasi proyek.
Hal itu dibenarkan oleh Pengawas proyek Teguh saat dihubungi melalui jaringan telepon, beliau menjelaskan bahwa, dirinya hanya sebatas memonitoring pekerjaan, soal kegiatan Padat Karya ini dan teknis peraturan dan ketentuan dalam pelaksanaan, untuk lebih jelasnya ke kantor saja dan bertemu dengan Bos saya di Kantor PPK 1.1 di Kota Tegal,” ujar Teguh.
“Program ini dilaksanakan dalam membantu masyarakat sekitar lokasi pekerjaan yang tidak mempunyai penghasilan di masa pandemi, dengan adanya program ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan atau pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat adanya pandemi Covid-19,” lanjut Wisnu.
Adapun pekerjaan Padat Karya ini, dilaksanakan sesuai wilayah kerja dari PPK 1.1 Jateng dan salah satunya ada di lokasi Desa Bancang Losari lor.
Pekerjaan Proyek PEN telah sesuai SOP ( Standar Operasional Prosedur) dan ketentuan, sebelum dilaksanakannya kegiatan Padat Karya, dilakukan survei lokasi dan berkoordinasi dengan Perangkat Desa setempat, baik koordinasi dalam penetapan lokasi dan jumlah tenaga yang akan direkrut dalam program Padat Karya.
Dalam pelaksanaan pekerjaan, bentuk dan dimensi saluran tidak selalu sama, akan tetapi menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dilapangan, hal ini dimaksudkan agar pembuatan revitalisasi drainase tepat sasaran dalam pemanfaatannya.
Untuk teknis struktur pekerjan yang dilaksanakan dilapangan sudah sesuai dengan yang direncanakan, baik dimensi (ukuran) maupun teknis pelaksanaan yang sudah disesuaikan hasil survei lokasi pekerjaan dan ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK),” ujar Wisnu selaku PPK. 1.1 Tegal.
“Untuk penggunaan peralatan mekanis, bisa digunakan bisa juga tidak, hal ini tergantung kondisi di,lapangan, akan tetapi dalam pelaksanaan campuran mortar semen diprioritaskan secara manual dengan tidak mengabaikan speksifikasi dalam menjaga mutu pekerjaan, kenapa harus manual, karena tujuannya adalah agar pekerjaan ini dapat mencapai target penggunaan tenaga kerja, Hari Orang Kerja (HOK),” imbuhnya.
Sementara itu, Ibnu selaku Kepala Tata Usaha (KTU) memaparkan bahwa, yang disampaikan Pak Wisnu itu benar begitu adanya, serta para pekerja juga diutamakan orang yang berdomisili terdekat dengan lokasi pekerjaan PPK 1.1 Jateng, dan ikut berpartisipasi mendukung serta mensukseskan program dari pusat tentang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau Padat Karya yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat terutama masyarakat yang kehilangan pekerjaan atau tidak mempunyai penghasilan karena dampak pandemi Covid-19, Pungkas Ibnu saat dikonfirmasi dikantornya. (SDK/ ed. Fauzi)