Jawa Tengah: Pantau Seleksi Calon Anggota Polisi, Polres Semarang Siapkan Aplikasi Khusus

jejakkasus.co.id, SEMARANG – Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya dan Bupati Semarang Ngesti Nugraha melakukan penandatanganan nota kesepakatan transparan calon anggota Polri. Untuk itu, penerimaan calon anggota Polisi dipastikan berlangsung transparan dan tidak ada pungutan liar.

Polres Semarang, bahkan sudah menyiapkan sebuah aplikasi khusus yang bisa digunakan untuk memantau proses seleksi.

Kapolres Semarang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya mengatakan, sudah menyiapkan aplikasi Whistleblowing System (WBS) dan Clear And Clean BETAH.

Dengan sistem ini, masyarakat bisa memantau langsung proses seleksi. Nilai tes para pendaftar calon anggota Polisi dapat dipantau dengan aplikasi itu.

“Ini berlaku untuk seleksi calon siswa Akpol, pendidikan Bintara maupun pendidikan khusus Tamtama Brimob dan Polairud,” katanya saat acara penandatanganan nota kesepakatan transparan calon anggota Kepolisian dengan Pemerintah Kabupaten Semarang, Selasa (09/11/2021).

Ia menegaskan, tidak ada pungutan sepeserpun dalam pendaftaran calon anggota Polri.

Masyarakat diminta untuk tidak lagi percaya dengan calo yang bisa membantu masuk. Apalagi harus mengeluarkan uang dengan menjual Sawah atau Sapi untuk jadi anggota Polisi.

Seluruh proses seleksi dilaksanakan secara Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis (BETAH).

“Jika ada menjanjikan bisa membantu dengan membayar uang, langsung laporkan saya,” tegasnya.

Proses seleksi calon anggota Polisi tahun 2022 bakal segera dimulai. Polres menjalin kerjasama dengan Pemkab Semarang untuk melakukan pembinaan dan pelatihan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang berminat.

Pihaknya juga akan melakukan pembinaan dan pelatihan bagi para siswa agar siap menghadapi proses seleksi.

“Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan, akan didata para siswa yang berpotensi lolos seleksi. Selanjutnya akan dibuat tim khusus untuk melakukan seleksi awal dan mempersiapkan mereka menuju proses seleksi selanjutnya,” tambahnya.

Pembinaan dan pendidikan itu meliputi aspek fisik, ideologis, akademis dan aspek terkait lainnya.

Sehingga nantinya yang telah terseleksi pada awal ini mampu bersaing dengan peserta dari daerah lain.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengapresiasi adanya ketegasan dari pihak Polri. Baginya kepolisian memiliki kewajiban memberikan rasa aman kepada masyarakat, khususnya warga Kabupaten Semarang.

“Jika itu baik, tentu kami akan mendukung sepenuhnya,” pungkasnya. (SDK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *