Jawa Barat : Warga Minta BNI Tinjau Ulang Agen Sembako

INDRAMAYU- JK. Warga minta BNI tinjau ulang Agen Sembako. Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan PKH seharusnya diterima utuh oleh penerima manfaat tanpa adanya potongan, seperti penjualan pangan yang disediakan agen BNI selaku warung Sembako.

Namun, hal itu terjadi saat penyediaan bahan pangan di agen BNI Uun Desa Kedung Dawa, Kecamatan Gabus Wetan, Indramayu. Barang atau Sembako yang diterima pemanfaat tak sesuai dengan ketentuan, bahan pangan yang diterima berkurang. Diduga Agen terlalu bamyak mengambil keuntungan tak wajar.

Menurut Tarmudi, salah seorang pemanfaat PKH yang juga Ketua RT, Desa Drunten  Wetan, Kecamatan Gabus Wetan, pada bulan April ini dirinya mendapat jatah beras Bulog 10 Kg. Cuma rasanya seperti beras Raskin, bukan beras Premium.

Selain itu, dirinya juga mendapat bahan pangan lain, seperti Telur, Daging Sapi 4 ons, Tempe dan Buah Manggis tapi sudah membusuk. Begitu juga Daging yang diterimanya, sudah mengeluarkan air.

Sebenarnya dirinya sudah mengusulkan kepada TKSK Momon, agar pengambilan dan pembelian pangan di persingkat, karena keluarga penerima manfaat baik BPNT maupun PKH jarak tempuh terlalu jauh.

”Kalau untuk PKH tidak ada masalah. Cuma saja untuk pembelian pangan ke Agen Uun Desa Kedung Dawa jarak tempuhnya terlalu jauh,” katanya, Senin (13/4/20).

Hal senada juga dikatakan Carniyah, penerimaan BPNT yang membeli bahan pangan di Agen Uun Desa Kedung Dawa.

“Saya menerima saja, biarpun beras Bulog kualitasnya sangat buruk mirip Raskin, bukan beras Premium seperti yang di janjikan. Malah buah-buahan diberi juga gak bisa di makan alias busuk,” tukasnya.

Saat hal itu di konfirmasi dengan Agen Uun. Dia justru tak terima saat ditanya mengenai kualitas beras dan buah yang diterima pemanfaat. ” Ada apa,” katanya lebih galak, sambil melontarkan kata-kata tak senonoh.

Kalau KPM 1200 terus saya menjual sesuai dengan ketentuan, sambil pegang HP dan mengambil foto (Saya). Seolah olah ingin menutupi kesalahanya.

Anehnya, warung ini di bilang warung Sembako tapi yang dijual bukan bahan pangan, melainkan Handphone (HP).

Warga penerima manfaat meminta agar pihak BNI meninjau ulang warung Sembako Uun Desa Kedung Dawa.

Sementara itu, TKSK Kecamatan Gabus Wetan Momon Surachman saat dihubungi lewat ponselnya mengatakan, dirinya akan klarifikasi ke Agen Kedung Dawa. Saat didesak mengenai kualitas pembelian KPM mendapatkan barang tidak sesuai, HP nya langsung dimatikan”. (Ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *