jejakkasus.co.id, CIREBON – Sertifikasi Dewan Hakim Lembaga Pengembangan Tilwatil Quran (LPTQ) merupakan upaya untuk meningkatkan Dewan Hakim LPTQ yang berkualitas, ciptakan Jawa Barat (Jabar) juara lahir dan batin.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Walikota Cirebon Dra. Hj. Eti Herawati usai membuka kegiatan Sertifikasi Dewan Hakim LPTQ Tingkat Kota Cirebon di Ruang Madya, Kompleks At-Taqwa, Kota Cirebon, Sabtu (30/10/2021).
“Dengan Sertifikasi ini, kualitas Dewan Hakim LPTQ di Kota Cirebon akan lebih baik lagi,” ujar Wawali Eti.
Para Dewan Hakim LPTQ ini, nantinya bertugas untuk menjadi Tim Penilai diseluruh Cabang MTQ yang dilombakan.
Di tangan mereka, dapat terbentuk generasi Qurani, yaitu generasi yang meyakini kebenaran isi Alquran, membaca, menghafal serta memahami dengan baik dan benar makna yang terkandung didalamnya.
Wakil Walikota Cirebon Eti Herawati mewakili Pemerintah Daerah Kota Cirebon juga mengucapkan terima kasih kepada At-Taqwa Center yang memiliki banyak terobosan di bidang keagamaan.
“At-Taqwa Center selalu mendukung kegiatan keagamaan,” ucap Eti.
Kota Cirebon yang merupakan Kota Wali, diharapkan tidak hanya maju dari segi pembangunan saja, namun juga nomor satu untuk ruang keagamaan.
“Sehingga mendukung Jabar juara lahir dan batin,” tegas Eti.
Sementara itu, Ketua harian LPTQ Kota Cirebon Dr. Ahmad Yani menjelaskan, peserta Sertifikasi Dewan Hakim terdiri dari 42 orang yang berasal dari 5 Kecamatan di Kota Cirebon.
“Harapannya, setiap Kecamatan memiliki Dewan Hakim LPTQ yang tersertifikasi,” tutur Yani.
Sehingga dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan LPTQ, mulai dari bawah, yaitu dari Kelurahan hingga Tingkat Kota.
Yani juga menjelaskan, sebanyak 42 orang hari ini mengikuti kegiatan yang sebenarnya merupakan guru-guru mereka.
“Beliau-beliau ini guru-guru kami di LPTQ, sudah mengabdi puluhan tahun jadi Dewan Hakim,” terang Yani.
Namun karena tuntutan situasi, kegiatan sertifikasi ini dilakukan untuk mereka.
“Kita ambil positifnya,” tutur Yani.
Profesionalitas itu memang tuntutan agama, karena bila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya.
“Ustadz kami yang jadi peserta, sebenarnya mah sudah layak. Untuk ‘menghalalkan’,” tutur Yani.
Yani menjelaskan, LPTQ akan mendorong kegiatan masyarakat Maghrib Mengaji.
“Selama ini, kegiatan kami selalu dipahami sebagai lomba. Kami ingin memulai tidak hanya lomba, sehingga kegiatan masyarakat Maghrib Mengaji lakukan,” harap Yani.
Rencananya, kegiatan masyarakat Maghrib Mengaji akan dicanangkan mulai Tingkat RW dan Kelurahan di Kota Cirebon, Selasa pekan depan. (Om JK)