Jawa Barat: TKW Asal Indramayu Sunenti Dirawat di RS Beijing Kurang Perhatian Pemerintah

jejakkasus.co.id, INDRAMAYU – Salah satu TKW (Tenaga Kerja Wanita) yang bernama Sunenti warga RT 12, Desa Sukadana, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga (PRT) di Kota Beijing sudah berjalan selama 1 tahun. Karena ia menderita sakit keras sehingga di rawat di RS Beijing selama 3 bulan.

Namun pihak KBRI di Negara tersebut kurang memberikan perhatian serius. Biaya Rumah Sakit pun dibebankan pihak keluarga sendiri, majikannya hanya memberi gaji 1 bulan terakhir saat ia sakit.

Berkat bantuan DPC SBMI (Dewan Pimpinan Cabang Serikat Buruh Migran Indonesia), kini ia sudah pulang ke Kampung halaman di Indramayu dengan selamat, meski masih dalam keadaan sakit.

Sunenti (33) Bin Darsono mengatakan, dirinya dirawat di RS Beijing selama 3 bulan dengan biaya pribadi dan bantuan rekan komunitas TKW di Beijing dan mengandalkan kiriman dari Kampung hasil kerja di negara tersebut selama 1 tahun menghabiskan biaya sekitar Rp 140 juta.

“Selama sakit, pihak KBRI kurang memberi perhatian serius kepada TKW seperti saya, terbukti tidak ada bantuan dari pemerintah untuk biaya Rumah Sakit,” terangnya saat dijumpai awak media di rumahnya, Kamis (10/6/2021).

Dikatakan Sunenti, dirinya divonis dokter di Negara Tiongkok mengidap penyakit Jantung dan Paru-Paru, sehingga ia harus dirawat di RS Beijing.

Menurut Sunenti, seharusnya pemerintah pusat dan daerah memperhatikan TKW yang terkena musibah sakit seperti saya. Karena perhatian pemerintah memberi bantuan untuk biaya pengobatan di RS Bejing sangat dibutuhkan. Namun kenyataannya tidak ada respon.

“Padahal, kami termasuk Pahlawan Devisa Negara. Namun ketika ada masalah di luar negeri seakan kami terlantar. Saya harap tidak terjadi lagi musibah TKW seperti saya kedepan, dan agar pemerintah memberikan perhatian serius bagi TKW yang terkena musibah. Sebelum berangkat terbang ke Negara Tiongkok, ia sudah melengkapi dokumen untuk legalitasnya di Depnaker Indramayu,” ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Edi (27) adik kandung Sunenti mengatakan, saat itu, pihak keluarga berupaya agar Sunenti bisa di pulangkan ke Indonesia, terus koordinasi dengan DPC SBMI Indramayu.

“Alhamdulillah kini ia bisa pulang ke Indonesia dengan selamat, meski masih dalam kondisi sakit,” pungkasnya. (Ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *