Jawa Barat : Puluhan Wartawan dan LSM Grudug Kantor DLH

INDRAMAYU- JK. Puluhan wartawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Grudug Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Selasa (18/8/2020).

Mereka mendesak Dinas Lingkungah Hidup (DLH) agar menjadi mediator antara media dan kontraktor pelaksana proyek pembangunan Peningkatan Kapasitas Sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pecuk Kabupaten Indarmayu, dan memberikan akses informasi yang terbuka kepada masyarakat melalui media.

Keinginan lain, DLH diminta untuk mengklarifikasi pihak kontraktor tentang dugaan adanya Oknum wartawan yang menerima sejumlah uang dengan dalih pengamanan proyek.

Aksi LSM dan awak media dimulai saat mereka berniat meminta kejelasan pekerjaan proyek pembangunan Peningkatan Kapasitas Sampah TPA Pecuk Kabupaten Indramayu.

Di lokasi mereka ditemui Ismail, petugas di lapangan yang disebut-sebut sebagai Humas. Namun saat terjadi dialog, Ismail tidak mampu menjelaskan, terkesan tertutup perihal beberapa pertanyaan yang di sampaikan LSM dan media.

Pertemuan yang berlangsung hanya sekira 10 menit itu tidak memuaskan LSM dan awak media.

Saya baru datang, jadi tidak tahu apa-apa, sehingga saya tidak bisa menjelaskan apapun tentang proyek ini, ” alasan Ismail.

Salah seorang peserta aksi, Winata dari LSM Laskar Wircent mengatakan, aksi spontan ia bersama awak media tersebut merupakan respon atas rumor yang berkembang terkait persoalan dana pengamanan”.

Ia menjelaskan, dalam sepekan terakhir banyak menerima laporan adanya aliran dana puluhan juta rupiah dari kontraktor kepada Oknum wartawan untuk klaim pengamanan. Maksudnya pengamanan bagaimana. Kami yang tidak merasa menerima aliran dana itu tentu ikut terseret dan tercemar,” ungkap Winata.

Usai dari TPA Pecuk, massa kemudian ke Kantor DLH yang berjarak sekira 1 kilo meter. Di DLH mereka ditemui langsung Kepala DLH Aep Surahman.

Kepada massa yang datang, Aep menyatakan akan memfasilitasi kebuntuan informasi dari kontraktor ke LSM dan media.

Hanya saja, lanjut Aep, mengenai aliran dana dari kontraktor kepada Oknum wartawan, dirinya sama sekali tidak mengetahuinya.
Kalau soal itu (dana), saya tidak tahu. Tetapi kalau soal akses informasi, nanti akan saya fasilitasi,” ujar Aep.

Sekedar informasi, Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) II Jawa Barat Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR menggelontorkan anggaran sebesar ± 23 miliar untuk proyek Peningkatan Kapasitas Sampah (TPA) Pecuk Kabupaten Indramayu.

Proyek tersebut berstatus Multiyears atau pengerjaan tahun berjamak. Dari pantauan, pekerjaan baru beberapa bagian saja dilaksanakan. Pungkasnya. (Ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *