Jawa Barat: Perhutani KPH Bersama Kementan Survei Lokasi Tanaman Kedelai di Indramayu

jejakkasus.co.id, INDRAMAYU – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Indramayu melakukan survei calon lokasi kerja sama tanaman Kedelai bersama Tim Kementerian Pertanian (Kementan) di Petak 17a Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Jatimunggul Utara.

Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Jatimunggul masuk wilayah Administratif Desa Jatimunggul, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar).

Kegiatan dalam rangka mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional tersebut dihadiri oleh Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto, Kepala Divisi Multi Usaha Kehutanan, Kepala Departemen Agroforestry, Kepala Departemen PPSDH dan Administratur KPH Indramayu berserta Tim, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ir. Ali Jamil, Direktur Pembiayaan Pertanian Ir. Indah Megawati beserta Tim dari Kementan.

Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto menyampaikan, bahwa kegiatan survei dilakukan dalam rangka Perhutani mendukung mencari lahan untuk areal tanaman Kedelai sebagai Program Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 1 juta Hektar dan untuk memastikan calon lokasi yang akan dikerjasamakan.

Anis berharap, sehingga lokasi yang disurvei menjadi tambahan areal tanaman Kedelai yang sudah diploting oleh Kementan diluar Kawasan Hutan.

“Tahap awal seluas 300 ribu Ha, dan dalam kegiatan ini akan dilakukan pengambilan citra drone lokasi covered sekitar 330 Ha oleh Tim Pemetaan Ditjen PSP Kementan untuk mengetahui kondisi lahan terupdate,” terang Anis, Selasa (26/4/2022).

Anis juga menambahkan, untuk rencana kerja sama ini akan dilakukan dengan skema kemitraan, yaitu antara Perhutani dengan Kementan dan Petani yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Makmur Desa Jatimunggul.

Administratur KPH Indramayu Asep Saepudin menyambut baik dan mendukung program ini, karena sangat menguntungkan bagi masyarakat, dimana sumber pembiayaan akan dipenuhi melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro.

Saprotan akan difasilitasi oleh Kementan, sedangkan Offtaker dari Koperasi Pengusaha Tahu dan Tempe yang sekaligus sebagai avalis.

Untuk prasarana dan sarana produksi tanaman berupa benih, tractor dan penyediaan sumber air berupa Sumur Bor akan difasilitasi oleh Kementerian Pertanian atau akan dimasukan dalam rencana anggaran biaya KUR Mikro

“Perhutani KPH Indramayu selalu terbuka untuk bersinergi dan akan memfasilitasi dalam melakukan kerja sama guna meningkatkan penghasilan masyarakat dan membangun Hutan agar terus lestari,” katanya.

Sementara, Ditjen PSP Kementan Ali Jamal menyampaikan, apresianya kepada pihak Perhutani yang telah membantu memfasilitasi mengalokasikan areal lahan rencana kerja sama tanaman Kedelai, dan bersama-sama melaksanakan survey lokasi lapangan.

“Sebagai langkah awal, kami akan melakukan sosialisasi dan Bimbingan Teknis oleh Tim Kementan untuk administrasi berupa pemenuhan data CPCL sebagai syarat pengajuan KUR Mikro Petani dibantu oleh petugas Perhutani. Dan kami akan melakukan kunjungan kembali oleh Tim Kementan pada hari Kamis tanggal 29 April 2022 untuk memastikan kesiapan Petani dan lahan dengan keluasan minimal 200 Hektar,” pungkasnya. (Ron/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *