jejakkasus.co.id, CIREBON– Pengerjaan proyek revitalisasi Alun-alun Sangkala Buana Keraton Kasepuhan Cirebon atau dikenal dengan Alun-alun Kasepuhan masih terus dikebut.
Pekerjaan dengan anggaran sebesar Rp 10,4 miliar dari Dana Pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tersebut dikerjakan oleh kontraktor pelaksana PT Anggadita Teguh Putra yang ditargetkan rampung dalam 180 hari kerja.
Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK) Ratu Raja Alexandra Wuryaningrat mengatakan, Pedagang Kaki Lima (PKL) dilarang berjualan didalam maupun sekitar Lingkungan Taman Sangkala Buana atau Alun-alun Kasepuhan.
“Ya nantinya setelah selesai dan dibuka untuk umum, taman Sangkala Buana ini tidak boleh lagi ada PKL yang berjualan di dalam maupun sepanjang jalan area taman,” kata Alexandra, Senin (8/11/2021).
Bahkan juga tidak boleh dijadikan sebagai tempat parkir kendaraan di dalam taman.
Menurut Ratu Raja Alexandra, di dalam Taman Sangkala Buana dibangun Shelter untuk PKL.
“Di Taman itu juga dibangun Shelter sebanyak 8, tapi saya belum tahu dan belum menerima arahan Shelter itu mau diisi apa, apakah diisi PKL atau lainnya,” ujarnya.
Ratu Raja Alexandra menyebutkan, jalan di depan Masjid Sang Cipta Rasa Kasepuhan pun bersih dari Parkir kendaraan juga PKL.
“Masjid kan tempat Shalat, jadi nanti jalan yang di depan Masjid Sang Cipta Rasa itu tidak boleh lagi dijadikan tempat Parkir kendaraan juga para PKL. Kalau lintasan atau tempat kendaraan melintas sih nggak masalah. Yang tidak boleh itu Parkir di situ,” sebutnya.
Ratu Raja Alexandra mengimbau kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga kebersihan dan merawat taman Sangkala Buana atau Alun-alun Kasepuhan tersebut.
“Percuma direvitalisasi atau Alun-alun Kasepuhan diperbaiki jika tidak didukung masyarakat dengan merawat dan menjaga kelestarian Alun-alun Kasepuhan ini. Mari kita bersama-sama merawatnya agar tidak kembali kumuh seperti sebelum diperbaiki,” imbaunya.
Alexandra mengungkapkan, terkait nama Alun-alun Sangkala Buana, sebetulnya sejak dulu memang namanya itu.
“Dari dulu memang namanya itu. Dulunya untuk latihan prajurit. Tapi sekarang konsepnya kan berbeda. Jadi nanti Alun-alun ini terbuka, tidak ada Pagar. Yang ada Candi Bentar dan Panggung Budaya. Samping-sampingnya ada Taman dan pepohonan,” tuturnya.
Untuk diketahui, Alun-alun Kasepuhan nantinya akan menjadi tempat pertunjukan Seni dan Budaya, juga ada Gapura Candi Bentar. (Om JK)