Jawa Barat : Mungkinkah Pelarangan Mudik Lebaran Berpengaruh Terhadap Penyebaran Covid-19, Ini Penjelasannya

CIREBON- JK. Pemerintah resmi melarang Mudik Lebaran tahun 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang lebih masif, dengan harapan perekonomian juga dapat kembali pulih, bangkit membangun Daerah di Indonesia untuk kepentingan Nasional.

Menyikapi hal tersebut, MZK Institute Jakarta (Sekolah Wartawan) menyelenggarakan diskusi publik secara zoom meeting dengan tema “Mungkinkah Pelarangan Mudik Lebaran Berpengaruh Terhadap Penyebaran Covid-19”. Rabu Malam (28/4/2021) pukul 20.00-22.00 WIB.

Martha Zhahira selaku Host dari MZK Institute membuka acara diskusi publik tersebut, dan sebagai moderator Drs. Agung Santoso (Inisiator UKW Mandiri Indonesia, Wartawan Entrepreneur, Ketua FKPRM Jawa Timur).

Hadir juga 3 (tiga) nara sumber yakni, Rowin H. Mangkoesoebroto, MSAE (Presiden Direktur PT Merpati Maintanance Facility), Dr. Drs. H. Basa Alim Tualeka, M.Si (Dosen Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Pengamat Ekonomi Sosial-Politik), Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS. (Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dan Direktur RS Dr. Soetomo).

Sedangkan peserta yang mengikuti diskusi yaitu, pemimpin redaksi, redaksi, wartawan dari 12 Provinsi di Indonesia, Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Organisasi Profesi, Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Rektor, Dosen, Mahasiswa, Tokoh Masyarakat dan khalayak.

Dalam diskusi ini membahas kebijakan Pemerintah, kenapa Mudik Lebaran dilarang? Dan mengapa tempat Wisata tetap dibuka? begitu pentingnya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, “Mungkinkah Pelarangan Mudik Lebaran Berpengaruh Terhadap Penyebaran Covid-19”.

Rowin H. Mangkoesoebroto, MSAE (Presiden Direktur PT Merpati Maintanance Facility) menyampaikan, untuk memutus mata rantai Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Larangan Mudik Lebaran tahun 2021 demi kepentingan bersama.

Betapa pentingnya kesehatan itu, maka dalam menangani pandemi Covid-19 ini bukan semata-mata tugas Pemerintah saja tetapi tugas kita bersama sebagai Warga Negara, salah satunya dengan mengikuti aturan Pemerintah untuk tidak Mudik Lebaran tahun 2021 ini.

Seperti kita ketahui sebelumnya, perusahaan banyak yang tutup bahkan gulung tikar, dan perekonomian kita berada dititik terendah, ini adalah cobaan kita bersama, kita telah merasakan bersama akibat pandemi Covid-19, semua sektor usaha terkena dampaknya, seperti transportasi, perhotelan, dan tak sedikit pekerja yang terkena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), mengharuskan kita Sabar, Ikhlas dan Yakin, kita bisa menerima kenyataan pahit dimasa pandemi ini.

“Kunci menghadapi masa pandemi ini adalah Sabar, Ikhlas dan Yakin, terus berupaya memutus rantai Covid-19, semoga pandemi cepat berakhir dan ekonomi kita kembali membaik seperti sediakala.” tegas Rowin H. Mangkoesoebroto, MSAE.

Begitupun Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS (Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penangan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, dan Direktur RS Dr. Soetomo) menyampaikan, begitu dahsyatnya penyebaran Covid-19 ini, kita harus belajar dari pengalaman yang sudah ada, dimana pasca hari libur dan Lebaran tahun sebelumnya, kasus Covid-19 meningkat tajam.

Berdasarkan pengalaman ini, saya yakin, dengan adanya Larangan Mudik dari Pemerintah berharap dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, juga apa yang telah dilakukan Pemerintah dengan program Vaksinasi, menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilisasi) yang dianggap paling baik untuk menangkal penyebaran Covid-19 saat ini.

“Covid-19 itu nyata dan terbukti, maka dari itu mari kita bersama-sama berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19 ini,” ujar Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS.

Banyak yang bertanya, apakah dengan Vaksinasi kita telah lepas dari ancaman Covid-19?

Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS., menjelaskan, Vaksinasi bisa meningkatkan Imun dalam tubuh kita, namun Vaksinasi tidak menjamin seseorang 100 persen kebal terhadap Covid-19.

Oleh karena itu, meskipun kita sudah di Vaksin, tetaplah menerapkan Prokes 5M (Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Menghindari Kerumunan, Mengurangi Mobilisasi), dengan cara itu kita bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dan mematuhi Larangan Mudik Lebaran adalah kepentingan kesehatan kita bersama, tegas Dr. dr. Joni Wahyuhadi, Sp.BS.

Selanjutnya, Dr. Drs. H. Basa Alim Tualeka, M.Si (Dosen Univ. Wijaya Kusuma Surabaya, Pengamat Ekonomi Sosial-Politik) menjelaskan tentang Larangan Mudik dan Budaya.

Dalam pemaparannya, Budaya Mudik ini adalah Mudik dari Negara lain ke Kampung halamannya, dari Provinsi ke Kampung halamannya, dari Kabupaten ke Kampung halamannya dan dari Kota ke Kampung halamannya.

Tempat Mudik adalah masyarakatnya homogen dari kalangan berbeda-beda, heterogen dalam satu wilayah, dan cenderung protokol kesehatan tidak bisa di kontrol karena berkumpul dalam suasana kekeluargaan dalam satu wilayah.

Walaupun ditempat Wisata menerapkan protokol kesehatan sangat ketat, meskipun Mudik dan tempat Wisata adalah hal yang berbeda, namun keduanya sangat rentan membawa virus atau menyebarkan Covid-19.

Maka dari itu, keputusan Pemerintah melarang Mudik Lebaran tahun 2021 adalah keputusan yang sangat relevan untuk mencegah penyebaran Covid-19 ini, ujar Dr. Drs. H. Basa Alim Tualeka, M.Si.

“Keputusan Pemerintah dalam melarang Mudik Lebaran tahun 2021 adalah keputusan yang sangat tepat, karena begitu banyak pengorbanan kita dan derita kita selama masa pandemi ini”, tegas Dr. Drs. H. Basa Alim Tualeka, M.Si.

Mari kita bersama menjaga kesehatan agar terhindar dari Covid-19, semoga dengan adanya Larangan Mudik Lebaran dari Pemerintah ini, kita bisa sama-sama mematuhinya.

Kesimpulannya, Mudik itu baik untuk berlebaran, bersilahturahmi dan bermaaf-maafan dengan keluarga, tapi di Larangan Mudik karena situasi dan kondisi saat ini masih dalam pandemi Covid-19, maka Larangan Mudik Lebaran itu bagian dari Ikhtiar, artinya Pemerintah merencanakan suatu kebaikan diatas kebaikan, pungkasnya. (Omika/JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *