CIREBON- JK. Keadaan Desa Walahar, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon setiap harinya Kantor Desa sepi dan tidak ada Perangkat Desa satupun atau Kepala Desanya.
Tim Jejak Kasus sudah beberapa hari silaturahmi ke Kantor Desa Walahar namun tidak menemui Perangkat Desa satupun di Kantor Desa tersebut, terakhir hari Kamis (3/9/2020).
Saat awak media sambangi ke Desa, di Desa ada ibu-ibu yang sedang berkerumun dan saat Sam (rekan tim media) menanyakan kepada salah satu warga Desa tersebut, kemana Perangkat Desa atau pak Kuwu/Kepala Desa, dan salah satu ibu-ibu langsung telefon Kepala Desa yang bernama Samian.
Selang beberapa menit, Kepala Desa datang, tidak ada hujan tidak ada angin Samian (Kepala Desa) datang marah-marah ke awak media dan rekan-rekan dengan nada tinggi berbicara bahwa, “saya tidak merasa berlangganan dan saya tidak mau bermitra dengan media Jejak Kasus”, ujar Kepala Desa Samian.
Setelah awak media menanyakan baik-baik, Kepala Desa Samian malah pergi lagi meninggalkan Kantor Desa tersebut, kami merasa bingung kepada Kepala Desa Samian, seorang Kepala Desa dengan tidak ada sopan santunnya dalam menerima tamu di Kantornya.
Dalam segi bahasa dengan nada marah-marah sebelum ada penjelasan apa maksud dan tujuannya, ironisnya Kepala Desa Walahar Samian ada kesalah pahaman antara dirinya dengan media Jejak Kasus.
Alhasil tim media Jejak Kasus sampai menulis berita ini dan berita ini di terbitkan.
Dalam segi layanan di Desa Walahar kepada masyarakatnya kurang bagus, karena Desa tersebut sering tutup, padahal di Undang-Undang No. 6 Tentang Desa menjelaskan, Perangkat Desa wajib hadir ke Desa dari jam 8 sampai jam 4 sore.
Akan tetapi beda dengan Perangkat Desa dan Kepala Desa Walahar, Kantor Desa selalu sepi, sehingga pelayanan kepada masyarakatpun tertunda-tunda dengan keadaan Kantor Desa Walahar yang selalu tutup. Ada apa dengan Desa Walahar ini..?. (MS&TIM)