jejakkasus.co.id,CIREBON-Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon selalu mendorong tumbuhnya wirausaha baru untuk menyambut peluang ekonomi digital. Transformasi digital jadi keharusan di tengah ketidakpastian yang dialami akibat pandemi Covid-19.
Dijelaskan Agus, era ekonomi digital telah memberikan peluang tak terbatas untuk entrepreneur di Indonesia. Saat era revolusi industri ketiga, hanya yang usianya sudah 39 tahun ke atas yang bisa menjadi entrepreneur. Namun di ekonomi digital ini, usia yang jauh lebih mudah pun bisa menjadi entrepreneur. “Tentu harus didukung dengan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi dan komunikasi,” tutur Agus.
Untuk itu, Pemda Kota Cirebon sangat mendukung Pelatihan DEA-Digital Talent Scholarship (DTS) ini. Seperti diketahui, Pemda Kota Cirebon tahun ini terpilih sebagai tempat penyelenggaraan DTS dari Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). DTS bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, daya saing, produktivitas dan profesionalisme sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 10 ribu talent digital menjadi sasaran dari program ini. Jumlah tersebut terbagi menjadi 8 akademi.
Masing-masing Fresh Graduate Academy (FGA) yang diikuti sebanyak 2 ribu peserta, Vocational School Graduate Academy (VSGA) yang diikuti sebanyak 2 ribu peserta, Profesional Academy (ProA) yang diikuti sebanyak 500 perserta, Digital Entrepreneurship Academy (DEA) yang diikuti sebanyak 2.500 peserta, Thematic Academy (TA) yang diikuti sebanyak 1.000 peserta, Government Transformation Academy (GTA) yang diikuti Aparatur Sipil Negara (ASN) sebanyak 1.500 peserta, Talent Scouting Academy (TSA) yang diikuti sebanyak 490 peserta dan Digital Leadership Academy (DLA) yang diikuti sebanyak 10 peserta.
Untuk pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) diselenggarakan bertahap. Untuk batch (kelompok) satu, diselenggarakan hari ini dan besok, Selasa (8/2/2022) dengan masing-masing peserta sebanyak 150 orang. Sedangkan batch kedua akan diselenggarakan pada Jumat dan Sabtu (11-12/2/2022) dengan masing-masing peserta sebanyak 150 orang. Kemudian disusul pelatihan terjadwal lainnya hingga mencapai target 2.500 orang. Pelatihan DEA ditujukan untuk mempersiapkan pengusaha tangguh sehingga mereka mampu untuk meningkatkan pendapatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Sedangkan sasarannya yaitu pelaku UMKM yang ada di Kota Cirebon.
Selanjutnya Sekda berharap peserta bisa mengikuti pelatihan ini dengan baik. “Ini kesempatan luar biasa jangan sampai ada peserta yang tidak hadir,” harap Agus. Terlebih pelatihan Digital Talent Scholarship ini diberikan gratis dari pemerintah pusat untuk meningkatkan daya saing, kemampuan dan keterampilan pelaku UMKM di Kota Cirebon. “Kalau mandiri, mungkin biayanya lumayan besar,” tutur Agus.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa, S.STP., menjelaskan hari ini program DTS dimulai di Kota Cirebon. “Kegiatan ini bagian untuk meningkatkan literasi dan edukasi masyarakat untuk pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi,” tutur Ma’ruf.
Kota Cirebon, lanjut Ma’ruf, kini sudah menjadi kota cerdas atau smart city. Adanya Peraturan Daerah (Perda) No 14 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Kota Cerdas menjadi payung hukum untuk penyelenggaraan smart city tersebut. “Tapi kita tidak ingin kotanya saja yang cerdas, namun juga masyarakatnya harus cerdas,” tutur Ma’ruf. Khususnya dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. ( Arif/Tim JKN Ciko)