Jawa Barat: Proyek P3A Mitra Cai di Desa Sukadana Patut Dipertanyakan

jejakkasus.co.id, INDRAMAYU – Pembangunan Sektor Pertanian P3A Mitra Cai yang terus dilaksanakan dibeberapa Desa di Kabupaten Indramayu, masyarakat sangat berharap kepada pihak BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) tidak tutup mata dan harus turun ke lapangan untuk mengawasi jalannya proyek program P3A Mitra Cai tersebut, Jumat (18/06/2021).

Darto selaku Pj Kuwu Desa Sukadana, Kec. Tukdana, Kab. Indramayu membenarkan adanya proyek P3A Mitra Cai di desa tersebut, ia mengungkapkan bahwa, proyek itu menelan anggaran sebesar Rp 195.000.000.00,- tanpa dipotong pajak dari pemerintah dan pekerjaan proyek Mitra Cai tersebut dipegang oleh Nasir yang merupakan Raksa Bumi non aktif.

“Sebenarnya yang harus memegang proyek ini adalah Wasja Ketua Mitra Cai Desa, tapi yang bersangkutan tidak punya Akte Notaris tentang Mitra Cai, sedangkan yang punya Akte Notaris Mitra Cai adalah Nasir Raksa Bumi non aktif, jadi Nasir lah yang menjalankan program proyek Mitra Cai ini,” ungkapnya.

Ia menambahkan, dari Pemerintah Desa Sukadana dan termasuk BPD nya sampai saat ini tidak ada laporan dari Nasir, ia menyebut anggaran tahap satu sudah keluar, namun pihak dari Nasir tidak ada konfirmasi ke Pemerintahan Desa Sukadana.

“Memang saya sudah tahu kalau anggaran tahap satu sudah keluar 70 persen pada Jumat, tanggal 23 April 2021, sebesar Rp 136.500.000.00,- tapi itu juga tidak ada laporan kepada Pemerintah Desa, apalagi terkait Papan Proyek saya tidak tahu sama sekali dipasang atau belum,” ucap Pj Kuwu.

Ia sangat menyesalkan, sebab kata dia, pihak pelaksana proyek pekerja kasarnya mengambil dari luar kota yakni dari wilayah Bekasi dan juga wilayah Karawang, dan itu pengakuan langsung dari pekerjanya sendiri.

“Saya kaget saat itu, kenapa tidak diperdayakan masyarakat setempat, malah menngambil pekerja kasar dari luar,” tuturnya.

Sementara, Nasir selaku Pelaksana P3A Mitra Cai Desa Sukadana saat dikonfirmasi melalui pesan singkat mengaku bahwa, Papan Proyek itu sudah dipasang dekat dengan Papan imbauan Covid-19.

Nasir berkilah, setelah di cek kembali, tempat dipasangnya Papan Proyek tersebut tidak ditemukan.

“Kejadian ini pasti ada yang membuang atau mencabut Papan Proyek tersebut,” kilah Nasir.

Namun disamping itu, Nasir membenarkan terkait pekerja yang didatangkan dari luar daerah, dengan alasan pekerja lokal pada sibuk Panen Padi sedangkan pekerjaan tersebut harus cepat selesai.

“Karena sebentar lagi kegunaan air di Desa Sukadana ini dibutuhkan, dan pekerjaan ini harus selesai, sebab secara otomatis air akan melalui saluran yang dikerjakan proyek P3A sekarang ini,” pungkasnya. (Ron)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *