jejakkasus.co.id, INDRAMAYU – Forum Penggarap Pelopor Sejahtera (Forgapora) menggelar syukuran “Satus Tumpeng” untuk menyambut Panen Raya Padi tahun 2022 yang digelar di Objek Wisata Situ Bolang, Desa Jatisura, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Minggu (13/3/2022).
Selain syukuran “Satus Tumpeng” dengan tema “Lemah Aja sampe Nganggur, kudu ditanduri supaya rayate waras kelawan wareg” ((Tanah jangan sampai ngnanggur, harus ditanami supaya rakyatnya sehat dan kenyang-red).
Forgapora juga menggelar diskusi publik yang dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu H. Sirojudin, SP., M.Si., Ketua LBH Ansor Kabupaten Indramayu Afif Rahman, S.H., Ketum Serikat Pejuang Tani Indramayu Barat (SPTIB) Wajo, Ketua Dewan Pembina Forgapora Carkaya, Tokoh Masyarakat Desa Jatisura dan perwakilan Forkopimcam Cikedung serta ratusan Petani.
Ketua Umum Forgapora Didi Pribadi mengatakan, kegiatan ini dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas Panen Raya pada tahun ini, sekaligus menjadi ajang silaturahmi antar pengurus dan anggota Forgapora yang tersebar diberbagai wilayah di Kabupaten Indramayu, terutama Petani penggarap.
“Satus Tumpeng ini hanya mewakili saja dari ratusan anggota Forgapora yang hari ini berkesempatan hadir disini. Syukuran ini untuk menyambut Panen Raya padi di tahun ini. Insya Allah, Panen dengan hasil melimpah dan menjadi berkah, mudah-mudahan Petani bisa sejahtera,” ungkapnya.
Dewan Pembina Forgapora Carkaya menerangkan, gambaran geografis Indramayu dengan luas wilayah 204.011 Ha dan terdiri atas 110.877 Ha Tanah Sawah (54,35%) dengan Irigasi teknis sebesar 72.591 Ha, 11.868 Ha setengah teknis, 4.365 Ha Irigasi sederhana PU, dan 3.129 Ha Irigasi non PU, sedang 18.275 Ha diantaranya adalah Sawah Tadah Hujan.
Indramayu juga merupakan salah satu penghasil Padi terbesar di Indonesia selain Karawang, Cilacap, Subang, dan Banyuasin yang pernah menjadi produsen Beras nomor satu Nasional pada 2021.
Dikatakannya, rata-rata kebutuhan Beras Indramayu setiap tahun mencapai 170,38 ton/tahun. Angka tersebut didapat dengan mengalikan jumlah penduduk, yakni sebanyak 1.834 juta jiwa dengan konsumsi/kapita/tahun sebanyak 92.9 kg.
“Untuk memenuhi kebutuhan ini, diperlukan sinergi antara Petani dan pemerintah, khususnya Kabupaten Indramayu untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan Petani, salah satunya melalui pembangunan Indramayu berbasis Pertanian,” paparnya.
Sementara, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Indramayu H Sirojudin, S.P., M.Si., dalam sambutannya menyampaikan, Sektor Pertanian di Kabupaten Indramayu memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi daerah.
“Padi sebagai komoditas utama Pertanian di Kabupaten Indramayu serta sebagai komoditas prioritas Pemerintah Pusat untuk mewujudkan Swasembada Pangan,” terangnya.
H. Sirojudin yang juga sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Indramayu itu mengajak Petani yang tergabung dalam wadah Forgapora agar dapat bersinergis dengan program Pemerintah Daerah Indramayu, di Kepemimpinan Bupati Hj. Nina Agustina.
“Misalkan ada aspirasi, baik terkait program dan lainnya diselesaikan dengan cara musyawarah, audiensi di DPRD, sampaikan melalui saya, tidak harus demo,” terangnya
Sebagai Wakil Rakyat, H Sirojudin memberikan gambaran kendala mendasar Pertanian Indonesia, yakni infrastruktur, sarana dan prasarana, regulasi, kelembagaan dan sumber daya manusia, permodalan, dan alih fungsi lahan Pertanian.
Sehingga, kata Sirojudin, diperlukan sinergi yang baik antara Petani, Penyuluh, dan Pemerintah, baik pusat, provinsi dan daerah, juga Kementerian Pertanian dan Dinas Pertanian untuk mengatasi enam kendala tersebut.
Menurutnya, sebagai Petani dan Penyuluh, saat ini yang juga menghadapi tantangan di era global, harus dapat berpikir kreatif dan inovatif untuk mengatasi keenam kendala tersebut. (Ron/Red)