Jawa Barat: Milad ke-43, Pemdes Pakusamben Gelar Ngaji Budaya

jejakkasus.co.id, CIREBON – Pemerintah Desa (Pemdes) Pakusamben mengadakan berbagai kegiatan, di antaranya Pertandingan Sepak Bola antar RT, MTQ Tingkat Desa dan Kirab Seni Budaya Buroq dalam rangka memperingati Milad ke-43 Desa Pakusamben, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat (Jabar).

Puncak kegiatan Milad diselenggarakan pada malam Minggu, 1 September 2024 di depan Balai Desa Pakusamben dengan acara Pagelaran Wayang dengan mengambil tema “Guyub Rukun Membangun Desa”.

Acara tersebut dihadiri oleh Forkopimcam, Camat Babakan Drs. H. Asep Nurdin beserta jajarannya, Kapolsek beserta jajarannya, Danramil beserta jajarannya, juga seluruh Kepala Desa yang ada di Kecamatan Babakan.

Pantauan jejakkasus.co.id, warga masyarakat Desa Pakusamben tampak berbondong-bondong menghadiri acara Milad Desanya tersebut dan memenuhi Halaman Balai Desa Pakusamben, bahkan penuh sesak sampai ke jalan.

Dalam sambutannya, Arif Solihun selaku Kuwu Desa Pakusamben menekankan pada warganya agar tetap menjaga persatuan dan menjaga tali silaturahmi, sehingga akan timbul kerukunan antarwarga.

Moment itu yang harus dijaga, sehingga kalau kita kuat menjaga tali silaturahmi, maka warga Desa Pakusamben akan guyub dan jiwa bergotong royongnya semakin kuat. Kalau kita kuat, maka seluruh aspek bermasyarakat bisa dijaga, termasuk didalamnya menjaga Kenakalan Remaja. Jangan sampai ikut-ikutan atau Geng-gengan yang tidak ada manfaatnya, dan jangan masuk Komunitas yang akan merusak Generasi Muda,” tegas Kuwu Arif.

“Itu tugas kita bersama antara orangtua, Pemerintahan Desa juga sekolah dalam membina Generasi Muda yang handal, betul tidak?,” ujar Kuwu Arif.

Warga pun serempak menjawab “Betuuuul Pak Kuwu”.

“Dan perlu Bapak dan Ibu warga Desa Pakusamben ketahui, dengan kita guyub, maka Budaya kita sebagai Bangsa yang ramah dan selalu menjaga Adat Ketimuran, akan tetap lestari. Budaya kita tidak akan tergeser oleh Budaya Barat,” ujar Kuwu Arif berapi-api.

“Sekali lagi, tolong jaga kerukunan di antara warga,” pinta Kuwu Arif mengakhiri Pidatonya.

Warga pun riuh bertepuk tangan, bahkan terdengar kata-kata “lanjutkan… lanjutkan”.

Penulis: H. Indang JK

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *