Jawa Barat: Media Sebagai Ujung Tombak Menangkal Berita Hoax Dan Radikal

CIREBON- JK. MZK Institute (Sekolah Wartawan) Jakarta menggelar diskusi publik secara zoom meeting membahas peran media dalam menangkal berita hoax dan radikal, dipandu host Martha Syaflina dan sebagai moderator Drs. Agung Santoso seorang Inisiator UKW Mandiri di Indoneia juga dikenal sebagai Ketua Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media (FKPRM) di Jawa Timur. Senin (24/05/2021) pukul 19.00-22.00 WIB.

Diskusi publik kali ini menghadirkan empat narasumber, yakni Bupati Magetan Suprawoto yang pernah Sekretaris Jenderal Kominfo, Yurnaldi mantan wartawan harian Kompas, Syaiful Anam Wakil Bendahara PWI Jawa Timur dan Sekretaris JMSI Aji Gunawan.

Diikuti oleh 100 unsur awak media yang mewakili medianya masing-masing (Pemimpin Redaksi, Redaktur, Wartawan) dan umum dari 18 Provinsi di Indonesia yaitu Jatim, Sumsel, Kalbar, Jabar, Riau, Sulsel, NTT, Jateng, Sulbar, Jambi, Sumut, Papua Barat, DKI Jakarta, Sultra, Aceh, Sumbar, Bengkulu dan NTB.

Agung Santoso mengatakan, sebenarnya yang ikut lebih dari 100 peserta, banyak yang tidak bisa masuk aplikasi zoom karena kuota untuk diskusi publik paling banyak 100 peserta, sehingga banyak yang tidak bisa masuk, kami mohon maaf, untuk rencana kedepannya akan ditambah kuotanya lebih dari 100 peserta,” jelasnya.

Dalam diskusi publik, empat narasumber menjelaskan, sepakat menyimpulkan dan mengarahkan kepada semua peserta diskusi bahwa, wartawan hendaklah berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dalam menulis berita, harus berdasarkan hasil investigasi dari narasumber langsung, bukan dari media sosial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan agar dapat menangkal berita hoax dan radikal.

Untuk diketahui, kegiatan diskusi publik ini rutin diadakan secara periodik sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat di Indonesia, dengan berbagai macam topik hangat yang diangkat ke permukaan. (Om JK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *