Jawa Barat: Lestarikan Adat Budaya Leluhur, Pemdes Nunuk Menggelar Tradisi Ngarot

jejakkasus,co.id, INDRAMAYU – Pemerintah Desa (Pemdes) Nunuk menggelar acara Tradisi Ngarot dalam rangka melestarikan Adat Budaya Leluhur berlangsung di Saung Tani Gapoktan Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Rabu (09/11/2022).

Gelaran Pesta Adat Tradisi Ngarot diprakarsai Kuwu/Kepala Desa (Kades) Nunuk Andi Purnomo bersama Ketua Panitia Sanusi yang juga selaku Raksa Bumi.

Tradisi Ngarot ini dilaksanakan setelah kemarau panjang dan menyambut datangnya Musim Hujan/Musim Tanam, karena mayoritas masyarakat desa tersebur 80% Petani/Bercocok Tanam.

Turut hadir dalam acara tersebut dari pihak Muspika Kecamatan Lelea, di antaranya Camat Achmad Fauzi Romdon, Sekmat H. Majruri, hadir pula Kepala BPP Pertanian Tri Suseno, serta Koordinator Penyuluh Pertanian, juga Sekertaris Desa Koni, Ketua Gapoktan Johari, Tokoh Ulama, Tokoh Masyarakat, serta berbagai Unsur Lembaga yang ada di desa.

Kuwu/Kepala Desa Nunuk Andi Purnomo memaparkan dalam sambutannya, kegiatan Pesta Adat Ngarot ini digelar sebagai bentuk ucapan rasa syukur menjelang Musim Tanam, juga bertujuan untuk membina pergaulan yang sehat, agar saling mengenal, para Pemuda Pemudi saling bekerja sama dan bergotong royong dalam mengelola Sawah di Sektor Pertanian.

Kegiatan ini juga merupakan sebagai bentuk ucapan rasa syukur kepada Allah SWT dengan hasil Panen yang melimpah dengan Bersedakah Bumi.

“Kami berharap, Tradisi ini harus tetap menjadi agenda rutin yang diadakan setiap tahun, agar tetap terjaga untuk melestarikan Warisa Budaya Leluhur,” tutur Kuwu Andi Purnomo.

Pada kesempatan yang sama, Camat Lelea Achmad Fauzi Romdon menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan Ngarot yang merupakan Budaya Adat Istiadat Warisan Leluhur dan merupakan salah satu kearifan lokal yang patut dijaga dan dilestarikan.

“Saya mengucapkan banyak terima kasih, kepada semua elemen masyrakat Desa Nunuk yang turut antusias dalam memeriahkan kegiatan acara tersebut dengan membawa Tumpengan, yakni sebagai perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT dengan Hasil Bumi/Panen yang melimpah, sehingga kegiatan Pesta Ngarot ini berjalan dengan khidmat, semarak, lancar aman dan damai,” pungkasnya (Sakur/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *