jejakkasus.co.id, CIREBON – Musibah Gempa Bumi yang terjadi di Cianjur mengakibatkan kerusakan parah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur mencatat musibah alam itu melanda 151 desa di 16 Kecamatan, sehingga mendorong kepedulian masyarakat, tidak terkecuali warga Kabupaten Cirebon.
Kepedulian masyarakat untuk Cianjur terlihat dari banyaknya bantuan makanan dan minuman untuk pengungsi yang disalurkan ke sejumlah Posko di Cianjur. Sayangnya, pendistribusian bantuan tersebut sulit menembus desa-desa terpencil.
Menyikapi hal ini, NU Care-LAZISNU Kabupaten Cirebon mengirim dua Unit Motor Trail Honda CRF150L untuk diperbantukan di Posko Cirebon Peduli yang bertempat di lokasi pengungsian.
Honda CRF150L merupakan Motor Sport Dual Sport seri CRF 150 cc besutan Astra Honda Motor, anak perusahaan Honda di Indonesia.
Ketua NU Care-LAZISNU Kabupaten Cirebon Ade Faizal Alami menjelaskan, bahwa dua Unit Motor Trail yang dikirim ke Posko Cianjur merupakan hasil kerja sama dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Plumbon.
“Dua motor yang diperbantukan untuk pendistribusian pengungsi ini merupakan inventaris dari Banser Satkoryon Plumbon,” ujar sosok yang disapa Kang Faiz itu.
Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Ansor Kecamatan Plumbon, Asrori menjelaskan, bahwa motor CRF 150 itu belum genap setahun memperkuat tim Ansor Plumbon.
“Aksi kemanusiaan memanggil, jadi kami harus siap bekerja sama dengan NU Care LAZISNU Kabupaten Cirebon untuk terjun ke lapangan membantu para pengungsi,” ujarnya.
Menurut Asrori, ada dua Banser yang nantinya ditugaskan di Posko Cirebon Peduli Cianjur, yaitu sahabat Haerul dan Aldi.
“Kami siap mengirim tim tambahan untuk memperkuat Posko dalam membantu korban bencana di Cianjur,” ungkapnya.
Pemberangkatan Tim relawan di bawah koordinasi NU Care-LAZISNU Kabupaten Cirebon ini dimulai dengan upacara pelepasan yang dihadiri Dewan Pembina NU Care-LAZISNU Ir. H. Sangudi dan H. Mujahidin, Katib Syuriah PCNU Kabupaten Cirebon KH Raden Mohammad Al-Banna, serta Ketua dan Sekretaris PCNU Kabupaten Cirebon KH Aziz Hakim Syaerozie dan H. Asep Saefullah. (Ethik Kuris/Red)