jejakkasus.co.id, CIREBON – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Cirebon saat ini ada di level I, namun Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus tetap dilakukan dengan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat.
Meski kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon masih tergolong landai, namun di tetangga Kabupaten Cirebon kasusnya saat ini sedang melonjak tinggi.
Maka dari itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon tetap mewaspadai dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 itu.
Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag., mengatakan, kasus Covid-19 di wilayahnya saat ini tidak ada kenaikan yang signifikan, hanya saja tetangga Kabupaten Cirebon saat ini sedang mengalami kenaikan.
Namun, pihaknya tetap harus waspadai, akan tetapi jangan takut berlebihan.
“Kalau sekolah ya sekolah saja, tetapi tetap jaga kesehatan, Prokes-nya diperketat. Karena kita sudah dua tahun lebih tidak tatap muka,” kata Imron, Senin (07/02/2022)..
Menurut Imron, pendidikan itu adalah penting, agar generasi penerus bangsa ini tetap untuk mendapatkan ilmu, maka dirinya setuju sekolah itu secara tatap muka, akan tetapi tetap Prokes tetap diperketat.
Lanjut Imron, kesehatan juga penting, tapi ilmu juga penting. Bagaimana ilmu dapat tapi kesehatannya pun tetap terjaga.
“Di setiap musibah kita harus bisa berfikir bagaimana musibah itu tertangani, tetapi tidak berdampak terhadap musibah yang lainnya. Kita menghindari musibah corona, tapi kemudian datang musibah kebodohan. Nah kalau kebodohan justru malah datangnya kehancuran, hati-hati boleh, tinggal sekolahnya diatur Prokes-nya bagaimana? Apakah dilakukan sistem shift, atau dalam satu pertemuan minimal berapa siswa,” ungkap Imron.
Untuk mengantisipasi dan mencegahnya, Imron tetap menghimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Cirebon agar tetap menerapkan 5M, selain itu program vaksinasi terus berjalan.
“Kita sudah tercapai targetnya. Bahkan kita sudah level 1. Mudah-mudahan bisa 100 persen,” kata Imron.
Saat ditanya soal antisipasi terburuk gelombang ketiga Covid-19 melanda Kabupaten Cirebon, Imron mengatakan, kalau mengantisipasi hal terburuk pihaknya sudah mempersiapkan, mulai dari ruang isolasi, rumah sakit sudah diantisipasi.
“Kalau rumah sakit tidak dapat menampung atau membludak, maka kita memakai bangunan atau ruang isolasi pihak ketiga. Alhamdulillah, jangan sampai tambah banyak,” harap Imron. (Hasan/Red)