CIREBON- JK. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mencatat ada 513 kasus DBD dan 13 orang meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana mencatat, sejak Januari 2020 hingga saat ini terdapat 513 kasus DBD (Demam Berdarah Dengue), dan 13 diantaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang P2P Dinkes Kabupaten Cirebon Nanang Ruhyana juga menyebutkan, ada sebanyak 5 (lima) Puskesmas tertinggi dalam kasus DBD.
“Kasus DBD di Kabupaten Cirebon sampai dengan minggu ke-25 ada 513 kasus dengan kematian 13 orang, kata Kepala Bidang (Kabid) P2P (Pencegahan dan pengendalian penyakit), Rabu (24/6/2020) siang.
Pertama PKM Plumbon, tercatat 35 kasus DBD dan 2 orang meninggal dunia
Kedua PKM Sindanglaut tercatat 30 kasus DBD
Ketiga Puskesmas Jamblang tercatat 32 kasus DBD
Keempat Puskesmas Babakan tercatat 26 kasus DBD
Kelima PKM Ciledug tercatat 23 kasus DBD
Nanang juga menyebutkan bahwa, data kasus DBD di Kabupaten Cirebon pada minggu ke-25 tahun 2020 ada 5 (lima) Kecamatan tertinggi dalam kasus DBD.
Kelima Kecmatan tersebut yakni Kecamatan Plumbon 50 kasus, Kecamatan Greged 39 kasus, Kecamatan Plered 35 kasus, Kecamatan Lemahabang 30 kasus, dan Kecamatan Babakan 26 kasus.
“Kalau dilihat dari kelompok umur yang mendominasi terkena DBD antara umur 5-45 tahun,” ungkapnya.
Diakhir penjelasannya, Nanang Ruhyana menyampaikan pesan untuk masyarakat, khususnya di Kabupaten Cirebon agar selalu menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan cara 3M Plus.
Minimal kita menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali.
Sehingga jangan sampai nyamuk-nyamuk ini menjadi dewasa dan menggigit. Kalau misalnya sarang-sarang nyamuk dibersihkan, otomatis telurnya juga akan musnah dan nyamuk akan mati.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi salah satu langkah yang efektif dalam meminimalkan penyebaran Virus yang dibawa melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pungkas Kabid P2P Nanang Ruhyana. (JK)