Jawa Barat : Janda Dengan 4 Anak Yatim, Butuh Perhatian, Rumahnya Ambruk Setelah Diguyur Hujan Lebat

CIREBON- JK. Hidup di tengah-tengah Kota menjadi tujuan dari setiap orang, impiannya memiliki rumah yang layak dan berpenghasilan. Tidak seperti Kartinah Gustiani (49) warga Kampung Mandalangen RT.009 RW.002, Kelurahan Kasepuhan, Kota Cirebon yang rumahnya sangat memprihatinkan dan kurang layak huni dan kini ambruk akibat hujan lebat. Senin (20/4/2020) pukul 09.00 Wib.

Berawal dari laporan salah satu warga masyarakat Kelurahan Kasepuhan kepada Pemimpin Redaksi media Jejak Kasus, Hj. Ratu Ayu Suhartini, SE., MM atau yang biasa di panggil Bunda Ayu.

Warga tersebut memberi informasi bahwa ada seorang janda tua yang tinggal bersama 4 (Empat) anak yatim dan rumahnya ambruk setelah diguyur hujan lebat pada Senin (20/4/2020).

Bunda Ayu pun langsung memerintahkan anggotanya untuk mendatangi lokasi (rumah seorang janda yang ambruk). Awak media Jejak Kasus langsung mendatangi lokasi dengan di dampingi oleh Ketua RW. 002  Dede Suhetmi. Sabtu (25/4/2020).

Menurut Dede Suhetmi, Ketua RW.002 Kampung Mandalangen, Kelurahan Kasepuhan, Kota Cirebon menyampaikan kepada awak media Jejak Kasus di tempat kejadian (rumah ambruk tersebut), bahwasannya, “kami dari pihak RW.002 sangat merasa prihatin dengan kejadian rumah ambruk ini.

“Kami sudah berupaya untuk meminta bantuan ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon serta pihak-pihak terkait. Namun belum ada tindak lanjut yang pasti.

“Keprihatinan kami terhadap rumah yang ambruk ini adalah karena penghuninya seorang janda yang sudah tua dan memiliki 4 orang anak yang menjadi tanggungan hidupnya”.

Lanjut Dede, “kami sudah berupaya semaksimal mungkin terhadap pihak-pihak terkait terutama ke Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cirebon, namun mekanisme yang kami sampaikan menurut pihak Dinsos tidak sesuai dengan prosedur, karena rumah tersebut belum memiliki sertifikat”.

“Sedangkan di wilayah kami, khusunya yang berdekatan dengan wilayah Keraton kebanyakan hanya memiliki Hak Guna Bangunan (HGB),  karena tanah di sini hanya sebatas tanah Magar Sari yang di kelola oleh pihak Keraton”.

Masih menurut ketua RW.002, “buat kami, Ibu Kartinah yang rumahnya ambruk, jangankan untuk memperbaiki, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih kurang mampu, makanya kami berharap mudah-mudahan dalam bentuk azas kemanusiaan, rumah tersebut untuk bisa di perbaiki dan di huni kembali”. Jelasnya.

Menurut Kartinah Gustiani (49) seorang Janda Tua beranak 4 (Empat) penghuni rumah ambruk tersebut menyampaikan kepada awak media Jejak Kasus bahwa, “saya sudah belasan tahun tinggal di rumah ini karena rumah ini peninggalan dari orang tua saya, dan sekarang kondisinya tidak bisa dihuni, karena pada hari Senin yang lalu (20/4/2020) sekitar pukul 09.00 Wib di guyur hujan yang sangat lebat sehingga bagian atas atap rumah ambruk”.

“Saya sangat berharap sekali kepada pihak Pemerintahan, Kelurahan Kasepuhan dan Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon serta para Donatur atau pihak-pihak terkait untuk dapat memperbiki rumah kami, karena kami sangat membutuhkannya dan agar dapat bisa dihuni kembali”.

Lanjut Kartinah, “saya mempunyai anak 4 (empat), suami saya meninggal 2 tahun yang lalu dan saya bekerja hanya sebagai tenaga TU (Tata Usaha) di salah satu sekolah Swasta di Kota Cirebon. Penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan hidup saja belum bisa mencukupi  dengan menghidupi 4 oarang anak, apalagi untuk membangun rumah yang rusak (ambruk) ini”. Pungkasnya. (Oi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *