Jawa Barat: Hasanul Syarif Jadi Wartawan Setelah Pensiun

jejakkasus.co.id, CIREBON – Mantan pegawai Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon Hasanul Syarif mengemukakan keinginannya untuk menjadi wartawan selepas pensiun.

“Saya ingin jadi wartawan di salah satu media,” ungkapnya kepada jejakkasus.co.id, Kamis (30/09/2021)

Hasanul Syarif, yang mantan Pelaksana program Kusta di Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon berpendapat, bahwa pers berperan penting dalam membangun berbagai kelangsungan berbangsa dan bernegara.

“Tentunya, ini tugas profesional pers. Ini yang selalu saya kagumi dari pers,” ujarnya.

Ia menilai, sangat memahami bila pers senantiasa kritis menanggapi berbagai hal menyangkut kehidupan dimasyarakat.

Mantan pegawai Dinkes Kabupaten Cirebon sebagai pelaksana program P2P mengungkapkan, ada hikmahnya, akhirnya saya jadi wartawan saat pensiun.

Ia lantas menceritakan pengalamannya yang terlihat paling rajin membaca koran dan senang menulis.

Hasan menyampaikan curahan hatinya itu di saat mendatangi Kantor Media Nasional Jejak Kasus untuk bergabung menjadi wartawan wilayah Kota dan Kabupaten Cirebon.

Melangkah Jadi Jurnalis Setelah Purna Tugas.

Setelah menjalani purna tugas dari ASN, selama satu tahun timbul kejenuhan, karena tidak ada aktivitas yang dikerjakan selain menyalurkan hobi dan ketenangan jiwa, karena untuk mencari kegiatan formal pasti terbentur dengan batasan umur yang ditentukan.

Setelah berfikir secara mendalam dan introspeksi diri atas kemampuan yang ada pada diri yang senang menulis dan kegiatan dilapangan, maka diputuskan untuk menjadi jurnalis di Media Nasional Jejak Kasus Cetak dan Online dibawah naungan PT Jasa Prima Media yang beralamat di Jalan Raya Pilang No. 147, Pilangsari, Kedawung, Cirebon 45153, Jawa Barat.

“Alhamdulillah, sambutan dari Hj. Ratu Ayu Suhartini, S.E., M.M., (Bunda Ayu panggilan akrabnya-red) sebagai Pemimpin Redaksi (Pemred) didampingi Pa Omika sebagai Wakil Pemimpin Redaksi serta Staf, menerima saya bergabung tanpa batasan umur,” jelas Hasan.

Seakan mendapatkan lembaran baru untuk melangkah dan berkiprah lebih luas dimasyarakat, segala arahan yang didapat menambah motivasi dan penuh percaya diri yang pada awalnya masih asing.

Kita tidak pernah tahu pada awalnya, karena setiap perjalanan manusia adalah sebuah rahasia Illahi dan menjadi suratan yang harus diterima serta di syukuri dengan sepenuh hati.

“Prinsip dalam hidup jangan pernah menyerah dan pesimis tentang masa depan, harus penuh semangat dan selalu optimis,” tegas Hasan.

Hasan juga menghimbau, buat teman-teman pembaca yang telah menjalani purna tugas ataupun akan menjelang saat pensiun, tidak perlu risau, hadapi semua dengan kebesaran hati dan penuh rasa percaya diri, bahwa kita bisa berbuat yang lebih baik lagi dan lebih terfokus pada kegiatan baru, walaupun di jalur berbeda sewaktu masih aktif bekerja dulu.

“Selalu bersyukur diberikan kesehatan lebih dan segala kemampuan yang kita miliki, maksimalkan segala potensi dan pasti akan memberikan manfaat banyak untuk diri dan sekitarnya,” ucapnya.

Bangun kembali kebanggaan yang telah hilang dan berganti dengan suasana baru serta lupakan semua jabatan yang pernah disandang ataupun fasilitas yang didapatkan dari kantor dulu.

Buang semua ego dan mulai hidup bermasyarakat secara utuh dan berbaur dalam komunitas sosial tanpa batasan.

“Semoga tulisan ini memberikan pencerahan pada semua pembaca budiman yang sudah purna tugas dan belum ada kegiatan, gali terus potensi yang ada sesuai dengan keinginan agar hidup penuh makna, biarkan umur terus bergulir sesuai dengan waktu tapi semangat hidup jangan pernah berhenti,” pungkasnya. (Fauzy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *