INDRAMAYU- JK. Bupati Indramayu Nina Agustina memastikan seluruh kebutuhan masyarakat di Posko Pengungsian akan dijamin oleh Pemerintah Daerah (Pemda), termasuk biaya pengobatan bagi korban yang saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit.
“Biaya perawatan kita tanggung, dari Pertamina juga siap membantu,” kata Bupati Nina
Diketahui, Bupati Indramayu Nina Agustina meninjau langsung lokasi terbakarnya 3 (tiga) Unit Tank Product Premium 42 T 301 A/B/C yang berdampak ke 5 (lima) Desa yakni Balongan, Sukareja, Rawadalem, Sukaurip, dan Tegalurung.
Ia berangkat dari Jakarta dan langsung menuju lokasi kebakaran Kilang Pertamina Balongan, Indramayu, dan sampai lokasi tepat pukul 04:30 WIB. Senin (29/03/2021).
Bupati Nina Agustina datang ke lokasi didampingi Kapolda Jawa Barat Irjen Ahmad Dofiri dan Forkopimda serta Pertamina RU VI Balongan.
Nina memastikan langsung agar Pemadaman Api dapat dilakukan secepatnya. Selain itu, Bupati Nina juga meminta warga terdampak segera mengungsi dan mendapatkan penanganan.
Sebagian warga yang terdampak musibah kebakaran Kilang Balongan saat ini ditampung di Pendopo Bupati Indramayu, GOR Bumi Patra dan Islamic Center.
“Mohon doa dari seluruh warga masyarakat Indramayu agar musibah kebakaran ini dapat segera teratasi,” kata Nina Agustina.
Saat ini, kata Bupati Nina, korban dirawat di RSUD Indramayu ada 17 orang dengan luka ringan, sementara yang dirujuk ke RSPP ada 6 orang.
“Pengungsi disini (Pendopo Indramayu-red) kurang lebih ada 320 jiwa, di GOR Bumi Patra 100 jiwa, di Islamic Center ada 390 jiwa,” terangnya.
Bupati Nina Agustina mengimbau agar masyarakat terdampak untuk tidak meninggalkan lokasi pengungsian Pasca kejadian meledaknya Tangki di Kilang Pertamina Balongan, karena Api baru padam, jangan sampai pengungsi harus balik lagi, karena situasi belum aman.
“Ketakutan pasti ada, trauma, karena (kejadian) dadakan, tapi semuanya coba kita akan tangani dengan baik,” kata Nina.
Bupati Nina Agustina mengatakan, lokasi Kilang Minyak Balongan yang terbakar memang berada dekat dengan permukiman warga. Jaraknya hanya sekitar satu kilometer.
“Lokasi radius kurang lebih satu kilometer (dari) tempat Kilang sampai ke rumah warga,” kata Nina.
Soal koordinasi Pemerintah Daerah dengan Pertamina, Bupati Nina akan terus melakukan komunikasi dan melihat kondisinya, apakah nanti perlu direlokasi Pemukiman warga dengan lokasi kejadian, atau tidak.
“Nanti kita lihat soal adanya jarak sudah benar apa belum, tapi kita fokus pada penanganannya dulu,” ujar Nina.
Sementara, Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri mengatakan, dugaan sementara penyebab kebakaran karena terjadinya kebocoran. Saat itu, lanjut Dofiri, kondisi cuaca tengah hujan disertai Petir.
“Awalnya ada rembesan. Ada kebocoran Tangki dan sedang dalam penanganan. Kemudian ada Petir yang menyambar, apakah karena Petir atau apa, kita belum tahu kepastiannya,” pungkas Dofiri kepada awak media di lokasi kejadian. (Ron)