Jawa Barat: BBM Naik, Organda Cirebon Buat Surat Imbauan Kenaikan Tarif Angkot

jejakkasus.co.id, CIREBON –  Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi jenis Pertalite dan Solar berdampak luas, khususnya terhadap Sektor Transportasi membuat biaya operasional menjadi naik., yakni kenaikan Pertalite dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000, kemudian Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800.

Sekretaris Organda Cirebon Karsono menyampaikan, pihaknya sejak kenaikan BBM Bersubsidi pada Sabtu pukul 14.30, telah menerima aspirasi dari sejumlah perwakilan Angkutan Kota (Angkot). Mereka mempertanyakan, dengan kenaikan BBM ini apakah ada penyesuain tarif Angkot.

“Iya, sejak Sabtu mereka mempertanyakan kepada kami, terkait hal tersebut,” jelas Karsono, Minggu malam (4/9/2022).

Karsono mengatakan, pihaknya langsung menghubungi Dinas Perhubungan (Dishub) Kota dan Kabupaten Cirebon guna melakukan koordinasi terkait aspirasi dari Sopir Angkot ini.

Karsono mengungkapkan, pembahasan kenaikan tarif Angkot ini tidak bisa sehari dua hari selesai. Seperti tahun-tahun sebelumnya, membutuhkan waktu sekitar semingguan.

“Tentunya dengan waktu itu, Sopir Angkot tidak bisa menggunakan tarif lama, karena harga BBM sudah naik,” ucap Karsono.

Lanjut Karsono, untuk itu pihaknya mengambil inisiatif membuat surat imbauan tentang kenaikan tarif Angkot sementara ditujukan kepada penumpang Angkot agar membayar tarif Angkot yang sesuai surat imbauan tersebut.

“Sambil menunggu hasil pertemuan dengan Dishub, kami terbitkan surat imbauan kepada para penumpang Angkot agar membayar dengan tarif sementara,” tutur Karsono.

Karsono menyebutkan, tarif sementara ini untuk pelajar dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000, dan untuk umum dari Rp 4.000 menjadi Rp 6.000. Inisiatif tarif sementara ini agar tidak timbul gejolak atau aksi protes dari para Sopir Angkot.

Pihaknya juga akan membuat range kenaikan tarif menyesuaikan kenaikan BBM. Hal ini mengantisipasi kenaikan BBM pada tahun-tahun berikutnya. Sehingga, tarif Angkot tidak perlu menunggu keputusan bersama dengan pemerintah.

“Kita akan buat range, saat ini BBM Pertalite harga Rp 10.000, sehingga tarif Angkot pelajar Rp 3.000, umum Rp 6.000. Bila BBM Pertalite harga Rp 12.000 rangenya berapa, sampai naiknya Rp 15.000 juga akan dibuat rangenya,” jelas Karsono.

Selain Angkot, dampak kenaikan BBM Pertalite ini juga dirasakan para Ojek Online (Ojol), dari berbagai aplikasi.

Salah satu pengemudi Ojol M. Jaedi mengungkapkan, dengan naik BBM Pertalite otomatis pengeluarannya bertambah. Biasanya dengan Motor Bebek yang dipakainya isi full Rp 27.000 kini bisa Rp 35.000.

“Pengeluaran nambah, tapi dari pihak aplikator belum ada penyesuaian tarif. Potongan aplikator juga masih tetap sama. Jadi penghasilan saya jadi berkurang, apalagi saat ini masih sepi customers,” keluh M. Junaedi.

Sementara, dari postingan grup tranportasi online di Medsos, mereka akan berencana melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota Cirebon pada Senin pagi.

Terpisah, Kadishub Kota Cirebon Andi Armawan menyampaikan, pihknya memang sudah dihubungi Organda Cirebon terkait perkembangan di lapangan pasca kenaikan BBM Pertalite dan Solar.

“Tapi, kita belum menggendakan pertemuan dengan Organda. Kita, secara internal dulu akan membahasnya,” jelas Andi Armawan mantan Kasatpol PP Kota Cirebon ini.

Lanjut Andi Armawan, setelah itu baru pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Organda. Kalaupun dengan kenaikan BBM ini akan berdampak harus naiknya tarif Angkot, maka besaran kenaikan tarif ini juga harus melalui pembahasan dulu.

“Kenaikan tarif ini harus dikaji dulu melalui rapat bersama dengan Organda. Jadi, belum ada tarif penyesuaian yang kami keluarkan sampai dengan malam ini,” pungkasnya. (H. Indang/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *